Jumat, 18 Januari 2013

Perjalanan Pdt. Petrus Agung


Saya mau saksikan apa yang kami apa yang kami awali, saya bukan orang yang dari awal langsung mengerti dan kemudian mempraktekkannya, butuh waktu cukup lama buat saya, bahkan saya harus jujur mengaku, mungkin lebih dari belasan tahun untuk belajar memahami TUNTUNAN TUHAN, caranya seperti ini. Tapi Tuhan itu baik, hidup saya seperti DIGIRING dan dalam banyak kesempatan sepertinya saya tidak punya banyak PILIHAN kecuali mengikuti apa yang DIA perintahkan.

Itu sisi yang saya nikmati hari ini, ada banyak orang yang tidak berani DIPAKSA TUHANmenurut saya kalau kita DIPAKSA TUHAN, jauh lebih enak dihadapkan pada kondisi dimana kita tidak bisa MEMILIH, tidak punya PILIHAN dalam kehidupan kita.

Sebetulnya kelompok yang kami ada disemarang ini cikal bakalnya dimulai pada tahun 1979. 
Kelompok ini aktif menginjil disekolah, mereka sering kumpul berdoa bersama, lalu mereka kenal dengan seorang hamba Tuhan yaitu Pak Adi Sutanto, ketua sinode kami sekarang, saya berharap dalam 6 bulan kedepan beliau dapat mengajar saudara, karena beliau harus bolak – balik Indonesia Amerika.
Mereka suatu hari baru pulang dari suatu desa di Boyolali namanya Sampetan, disitu terjadi kegerakan rohani, mereka pulang dengan berapi- api, dan mereka berkata kepada pak Adi “ kami mau buat KKR”, dan salah satu yang terlibat dalam pembuatan KKR adalah pak Jimmy Oentoro teman saya dari SMA, beliau pendiri gereja GISI (IFGF). Mereka membuat KKR untuk pelajar , pada bulan 1 -2 maret 1979 di Semarang untuk pertama kali mereka membuat KKR untuk pelajar dan saya masih ingat di surat kabar mereka pasang iklan “ Malam Oikumene”, saya sudah bertahun-tahun meninggalkan Tuhan, dari sd kelas 5 saya tidak mau ke gereja lagi, saya duduk dikelas 1 SMA pada waktu itu, buat saya itu menarik karena saya ini Kristen tapi sekolah saya dari TK sampai SMA di sekolah katolik.

Saya tahu liturginya berbeda, ketika dengar kata Oikumene saya berpikir tentang gabungan antara Kristen dan katolik, memang yang berbicara dua orang, satu itu almarhum bapak Ev. Damaris yang baru sekian bulan yang lalu dipanggil pulang oleh Tuhan dan yang kedua Suster Katolik yang baru mengalami jamahan dan penuh Roh Kudus. Ini menarik sekali saya ajak teman saya, saya harus ambil undangan, saya datang kerumah tempat mereka dan pada waktu itu hadir 300 pelajar gedung itu penuh, saya duduk mengikuti acara yang berlangsung, kemudian bapak Damaris mulai berkotbah, saya masih ingat beliau berkotbah “ orang muda yang kaya”, yang dikatakan tidak berbuat begini, tidak berbuat begitu, kemudian beliau bertanya “ kalau anda bagaimana”, seperti ada palu besar yang menghantam muka dan hati saya, saya sadar dan berkata “Tuhan aku ini orang berdosa”, padahal waktu itu saya tidak pernah berjudi, berzinah atau berbuat dosa yang lain, saya kenal perempuan cuma istri saya sekarang , saya tidak punya mantan pacar, saya bersyukur untuk itu, karena tidak ada masa lalu yang akan merepotkan saya.

Dan ketika ditantang, siapa yang mau terima Tuhan Yesus, saya tidak bisa tahan, saya lari kedepan saya menangis, saya didoakan saya terima Tuhan Yesus kemudian saya duduk kembali, saya diam dan berkata Tuhan ampuni aku, ini yang saya alami dan baru saya tahu ini yang dinamakan KELAHIRAN BARU, dan mengubah banyak hal, saya pulang naik motor boncengan dengan teman saya, saya lihat dunia disekitar saya menjadi berbeda, pemandangan indah sekali. Lucunya pada waktu di altar call panitianya ikut maju kedepan bertobat bareng-bareng, tapi peristiwa itu melahirkan banyak hamba Tuhan, pak Jimmy Oentoro jadi hamba Tuhan sampai hari ini, Keluarga itu sukses dibidang bisnis dan menjadi hamba-hamba Tuhan sampai hari ini, anda mungkin kenal namanya pak Bambang budianto yang mendirikan PESAT ( pelayanan desa terpadu ) itu bertobat pada malam yang sama, di Amerika ada beberapa gereja itu didirikan oleh orang-orang yang bertobat dimalam yang sama, kalau saya hitung menghasilkan puluhan hamba-hamba Tuhan, anak –anak pelajar yang dimenangkan Tuhan pada awal KEGERAKAN saat itu.
Dan kemudian pada bulan agustus kami undang almarhum pak Yeremia Rim, ketika dibuat KKR ke 2 , 2000 pelajar lahir baru, ITU AWAL dari KEGERAKAN dan kermudian API kegerakan menyebar ke Surabaya dan Bandung, sebab teman-teman yang lulus SMA kuliah kemana – mana. Sebagian pindah ke Amerika termasuk pak Jimmy Oentoro sehingga dia buat KEGERAKAN disana, menyebar kemana- mana, kemudian Pak Daniel Alexander dan pak Adi Sutanto keliling ke eropa dan membawa API KEGERAKAN. Dan dimana-mana diseluruh dunia kalau anda lihat ada pelajar/komunitas Indonesia selalu ROH TUHAN bekerja, ITU AWAL tahun 79 di kota Semarang, Pertobatan saya adalah bagian daripada PANEN awalnya Tuhan Yesus dikota Semarang untuk pelajar.

Waktu terus berjalan mulailah ada PANGGILAN dalam hidup saya untuk menjadi seorang HAMBA TUHAN, tapi saya mau beritahu saudara saya dipanggil jadi hamba Tuhan bukan karena mimpi atau penglihatan, atau malaikat datang. Semuanya dimulai dengan ada KERINDUAN didalam hati saya, dulu saya sering kumpul dengan hamba – hamba Tuhan, mereka sering datang ke Semarang,saya berkata “ Tuhan hidup seperti mereka itu luar biasa, HIDUP CUMA 1X tapi setiap kali mereka datang kami diberkati “, saya berkata “ ada banyak orang hidup hanya UNTUK DIRI SENDIRI, cari kerja, cari duit, bangun keluarga, bangun perusahaan tapi hanya untuk diri sendiri .tapi orang –orang ini setiap datang HATI KAMI BERGAIRAH MENGIKUT TUHAN, saya berkata “ Tuhan aku mau HIDUP YANG MULIA seperti mereka.” 1X HIDUP tapi MULIA.

Tanpa saya sadari itu merupakan PANGGILAN Tuhan dalam hidup saya. Kemudian saya datang kepada ibu saya dan berkata “ aku mau jadi hamba Tuhan”. Ibu saya orang pertama yang langsung mengiyakan “aku sudah mengerti”, saya bilang “ darimana bisa mengerti”, dia cerita mengenai MIMPINYA, ibu saya bercerita : Ia melihat diatap rumah kami hinggap seekor burung merpati putih berkilauan, ada banyak orang mencoba naik untuk menangkap burung itu tapi tidak berhasil, dan ibu saya melihat saya membawa tangga dan naik keatap rumah ketika saya pegang burung itu tidak berontak dan saya membawa masuk burung itu kedalam rumah,kemudian ibu saya terbangun dan mendengar suara Tuhan Audible “ AKU MINTA ANAKMU JADI HAMBAKU “, Tuhan kalau Engkau yang minta malam ini juga aku serahkan ia kepadamu.
memang ibu saya punya karunia mimpi, sering saya jika ada pergumulan bertanya kepada ibu saya dan Tuhan memberi jawab melalui mimpi kepada ibu saya. Saat ini semua keluarga saya, adik-adik saya, orang tua saya dan mertua saya melayani digereja dan mensuport saya.
Ayah saya berpendapat lain beliau aktif digereja, tahu gaji pendeta itu berapa, ayah saya berkata “ Jangan, pendeta itu puasa terpaksa, tidak ada pendeta hidupnya enak, hidupnya dikontrol oleh majelis, majelisnya bisa kaya kamu melarat terus ”, itu pemahaman dulu, lama –lama ayah saya melihat suatu yang berbeda dari hidup saya, dia lihat ketika saya sharing firman tetapi pikirannya belum dapat memahami, saya doakan ayah saya, akhirnya ayah saya berkata “ baik, aku tidak bisa menyangkali kamu memang dipanggil menjadi hamba Tuhan,tapi dia berkata “ aku mau selesaikan kewajibanku sebagai orang tua, aku minta satu syarat, berikan ijazah kesarjanaanmu setelah itu berikan hidupmu sebagai hamba Tuhan.”

Setelah waktu berjalan ada seorang hamba Tuhan dari Australia, perth, dan dia sudah mensponsori dua teman saya sekolah alkitab di Perth, satunya pak Bambang budianto dan satu lagi Pak Sony Mandagi, mereka berdua sudah berangkat, saya orang ketiga yang ditawari. Dia berkata “ kalau kamu mau jadi hamba Tuhan kamu bisa sekolah di kotaku, kamu bisa kerja di yayasanku, aku akan beri kamu uang saku tapi uang sekolah dan tempat tinggalmu gratis”, wah saya bergairah sekali, saya cerita kepada teman –teman “ aku mau sekolah teologia selama 3 tahun dan pulang mengabdi jadi hamba Tuhan ”, karena pada saat itu pemahaman kami sederhana sekali, mau jadi hamba Tuhan sekolah alkitab. Saya tidak pernah mengerti bahwa sebetulnya Tuhan bisa didik kita langsung dan hal itu belum menjadi pemahaman saya saat itu.
Kurang seminggu beliau datang ke semarang, saya berdoa di Taman Getsemani, saya masuk kegua, guanya belum seindah sekarang, sekarang mirip taman eden, dulu yang ada tangisan dan air mata, saya masuk disana, saya sendirian bersama Tuhan, saya berdoa “ Tuhan aku mau ke Australia, aku mau menyiapkan hidupku sekolah alkitab supaya kelak aku bisa jadi hambaMU melayani Engkau.”
Ketika saya berkata begitu, Tuhan Berbicara “ JANGAN TINGGALKAN KOTA INI ”, saya berkata “ Tuhan aku mau ke Australia “, Dia berkata “ JANGANKAN KE AUSTRALIA KALAU KAMU TAAT AKU AKAN BAWA KAMU KESELURUH DUNIA “, saya bersaksi kepada saudara itu betul, sudah puluhan Negara saya kunjungi karena Injil Tuhan Yesus, tahun ini akan cukup padat buat saya, saya harus berbicara dibeberapa Negara, saya baru kembali dari Singapore, saya juga harus mengajar di kuala lumpur Scholl of Act, bulan juni saya harus ke Amerika dan November kembali lagi, saya akan berkotbah di gereja Tommy Barnet, gereja terbesar ketiga di Amerika dan anda akan dilayani oleh beliau bulan agustus, ini orang besar yang sangat humble, hobienya makan karie India. Schedule saya padat sekali. Sampai hari ini Dia genapi apa yang Dia janjikan, 5 benua hampir semua sudah saya datangi.


Saya berkata “ Tuhan aku harus sekolah dimana? ”, Tuhan berkata “ KULIAH DISEMARANG, AMBIL JURUSAN YANG PALING KAMU SUKA “, anda tahu kegemaran saya dari kecil bukan matematika dan kimia tapi saya suka baca komik dan komik saya baca bukan sekedar dongeng tapi cerita yang ada sejarahnya, Dari dulu saya suka sejarah. Saya keluar dari gua dan memberitahukan hal itu kepada orang tua saya, mereka berkata “ kenapa?”, jujur saya KECEWA tapi karena ENGKAU YANG BERKATA-KATA, aku mau TAAT Tuhan.
Saya daftar di Universitas Diponegoro ambil jurusan SEJARAH, saya diterima, semua orang bingung, tapi sekian tahun kemudian saya baru menyadari DIA PUNYA RENCANA YANG LUAR BIASA BAGI HIDUP SAYA. Hari ini pun saya masih merasa seperti bermimpi, belakangan saya tahu SEJARAH/HISTORY adalah KISAH TENTANG DIA/TUHAN, he he…itu pendapat saya. Apa yang terjadi saya kuliah dan Tuhan mulai mengembangkan pelayanan saya, saya berkotbah, dikampung-kampung, dipersekutuan doa rumah tangga, 5-7 orang, teman-teman saya berkata memang ada yang DIFERENT dari cara kamu berbicara, ketika saya 2 tahun di UNDIP, setiap tahun saya rangking 1 bukan karena saya pintar tapi karena saya memang SUKA, sebagian besar teman saya masuk kejurusan ini karena terpaksa, banyak orang berpendapat “ mau jadi apa masuk sejarah?, jadi fosil, mau ngapain? cari duit apa?, kenapa belajar majapahit? Its over, tinggal reruntuhan,ngapain?, kalau orang belajar scyne mereka belajar masa depan, tapi kamu belajar masa lalu.

Tapi kalau anda nikah dengan orang jurusan sejarah makin anda tua makin anda dicintai karena sukanya sama tua-tua, ha ha…., jadi istri saya bahagia sekali karena aku semakin tua kamu semakin cinta kepadaku, amin. Suatu hari ada pemberitahuan dari pihak UNDIP dan berkata “ kami punya calon yaitu anda, untuk mengambil S2 di Belanda dan setelah lulus anda dapat mengajar disini.” Semua teman-teman saya membelalakan mata, mereka berkata bahwa ini adalah satu-satunya kesempatan untuk anda naik menjadi pegawai negeri. Tapi saya mengerti PANGGILAN saya dan saya menjawab dengan sopan kepada pihak UNDIP, “ saya berterima kasih atas apa yang ditawarkan tapi saya minta maaf, karena saya sudah berkomitment untuk melayani Tuhan, izinkan saya mengabdi kepada bangsa dan negara ini lewat jalur yang lain “, mereka bisa mengerti.

Kemudian saya lulus kuliah dengan angka yang terbaik dan orang tua saya bahagia, setelah wisuda saya selesai saya serahkan Ijazah sarjana saya kepada ayah saya. Ayah saya berkata “ tugasku sudah selesai, silahkan melayani Tuhan “, tetapi semua yang perkataan itu tidak sederhana seperti apa yang anda pikir, setelah lulus terus mau ngapain. Kurang satu bulan sebelum saya lulus, ketika itu saya lagi naik motor mau kuliah, dan saya berkata-kata kepada Tuhan “ Tuhan katanya Engkau mau pakai aku tapi nyatanya sampai hari ini tidak ada tanda-tanda Engkau akan pakai aku, tapi aku masih kotbah dipersekutuan doa dengan 5 -7 orang, seminggu sekalipun tidak hanya 1 bulan sekali , tidak ada signal apapun bahwa Engkau akan memakai aku, terlanjur aku tolak sekolah alkitab di Australia, aku tolak kuliah di Belanda untuk menjadi dosen, kapan Tuhan?, ini pertanyaan yang sering terjadi ketika Tuhan menjanjikan sesuatu dan kita menunggu penggenapannya.”

Tuhan menjawab pertanyaan saya “ SETELAH LULUS MENIKAH DULU, SETELAH MENIKAH AKU AKAN PAKAI ENGKAU “, “ Tuhan menikah bukankah perlu biaya, rumah tangga kan perlu income, kalau aku tidak bergerak dalam pekerjaanMU artinya aku tidak ada income buat hidupku bagaimana aku berani menikahi calon istriku?, aku beri makan dia apa?, tapi Tuhan tetap Tuhan, DIA diam saja dan berbicara cukup sekali, tapi saya dari dulu DIDIDIK OLEH TUHAN, saya akan coba apa yang terbaik yang saya bisa, saya berbicara kepada calon istri saya “ Tuhan bicara kita segera menikah”, ia menjawab “ amin”, “ kamu mau kawin dengan pengangguran?”, “ ya kalau Tuhan suruh tidak masalah”, memang istri saya pribadi yang sangat independent, tidak bergantung kepada orang tua, background dari keluarga yang mampu, dia belajar hidup bergantung dengan Tuhan, itu merupakan support besar dalam hidup saya.
Dan kemudian singkat cerita kami menikah, kami mulai dengan tidak punya apa-apa, tidak berani pesta, dan waktu itu belum berlaku ucapan dalam undangan “ tanpa mengurangi rasa hormat kiranya tanda kasih bapa & ibu tidak merupakan barang atau karangan bunga,” atau kesimpulannya “ duit dong ”, ha ha…, kami tidak pesta hanya menikah digereja, saya hubungi almarhum Bapak Damaris untuk memberkati pernikahan kami. “ Nikah kamu, umur berapa,25 om.”, kalau disemarang tradisinya menikah hari minggu karena orang daerah hari sabtu banyak yang masih bekerja dan kalau anda tidak pesta, nanti setelah selesai pemberkatan pernikahan, tamu-tamunya kalau pulang diberikan roti atau kue, sebagai tanda terima kasih, saya masih ingat kira- kira biayanya Rp 300 ribu, tahun 1987.

Kenapa saya cerita ini, nanti supaya anda mengerti,kalau anda mengikuti apa yang terjadi akarnya dari situ, kenapa orang ini jadi aneh karena dasarnya begitu.Dari sangat muda Tuhan didik saya sehingga itu mempengaruhi KARAKTER dan IMAN saya sampai dengan hari ini, pada saat itu saya tidak punya uang untuk membeli roti, butuh uang kira-kira Rp 300 ribu, teman saya pak Timotius, sekarang masih bersama-sama dengan kami, dulu ia punya percetakan kecil dan ia kenal dengan pemilik satu toko roti disemarang langganan percetakannya, ia berkata “ aku akan pesan roti untuk keperluanmu, terus bayarnya dengan giro mundur 2 hari “, saya berkata “ nanti bayarnya bagaimana? ”, “ dari uang sumbangan,” saya tak punya pilihan. Akhir pernikahan saya berlangsung dan berjalan dengan baik, karena keluarga istri saya pada waktu itu sebagian besar belum didalam Tuhan, mereka tidak pernah ke gereja, acara pernikahan dibuat sangat berbeda kami maju dialtar dan diberkati, HADIRAT TUHAN luar biasa, semua hadirin berkata ADA SESUATU YANG BERBEDA, saat ini saya mengerti itulah KEHADIRAN TUHAN sendiri.

Hari ini hampir semua keluarga istri saya mengenal Tuhan Yesus, dan setelah selesai pernikahan saya mendapat begitu banyak hadiah, setumpuk album, ratusan gelas, puluhan jam dinding, panci, termos, dan banyak yang lain, tapi ada juga orang yang berbelas kasihan dan menyumbang uang. Sehari kemudian saya kerumah pak Timotius untuk membayar hutang saya dan yang luar biasa, uang yang saya dapatkan jumlahnya persis Rp 300 ribu. Dan teman saya pak Timotius memberi saran hadiah yang saya dapatkan jangan dijual tapi disumbangkan kembali jika saya mendapat undangan, ha ha… akhirnya barang- barang itu habis juga.
Dua minggu setelah saya menikah, ajaib, Pak Timotius Arifin saat itu gembala GBI di Denpasar, mengundang saya berkotbah di Surabaya, waktu itu beliau yang memulai Surabaya Praise Center, dimulai tahun 80, dan saat itu juga sedang boming FGBMFI ( Full Gospel Bisnisman Fellowship international ) beliau adalah bagian dari kegerakan itu, dan pak Arifin yang mempromosikan pelayanan saya, ia yang menyarankan kepada para ketua chapter dan gereja – gereja untuk mengundang saya. SEJAK ITULAH SAYA MENJADI PENGINJIL, saya keliling kemana- mana. Saya nikmati anugerah Tuhan yang luar biasa.
Background saya bukan orang yang duduk dan belajar, saya tidak pernah sekolah alkitab, dari saya muda TUHAN DIDIK saya, tidak ada orang yang secara dekat mensupport saya kecuali istri saya,
tapi yang paling DOMINAN didalam hidup saya adalah ROH KUDUS, saya belajar bahwa DIA TEMPAT BERGANTUNG dan MEMBERIKAN ARAHAN dalam hidup saya!. 

Sampai pada tahun 1990, Tuhan berkata kepada saya “ BUAT GEREJA DISEMARANG “, pada akhir 80 banyak teman-teman penginjil mulai mendirikan gereja, pak Yeremia Rim mulai dengan GKPB ( Gereja Kristen Perjanjian Baru ), Danny Tumiwa, Timotius Arifin, Silas Bela dan banyak teman-teman penginjil lain. Dulu kami ini ibaratnya pendekar yang suka berkelana, tapi akhirnya satu – persatu dari mereka akhirnya ke gereja lokal arahnya. Saya masih bertahan karena saya merasa panggilan saya adalah PENGINJIL, saya berkata pekerjaan dan panggilan paling berat dan tidak enak adalah menjadi GEMBALA, paling enak adalah menjadi PENGINJIL, cukup dengan bahan kotbah tiga, keliling Indonesia orang tidak tahu, zaman dulu belum banyak recording kaset kotbah apalagi video seperti sekarang, kecuali lagi sial ada jemaat yang juga keliling mendengarkan anda ternyata kotbahnya sama, saya dulu sering menginap dirumah gembala, kasihan sekali hidupnya, 24 jam ngurusin jemaat, hampir setiap hari harus berkotbah, minggu kotbah digereja, senin kotbah di pos PI, selasa kotbah di bible study, rabu kotbah di kaum wanita, kamis di kaum pria, jumat di dewasa muda, sabtu kaum remaja, orang yang sama seminggu bisa kotbah 7x, dapat bahan darimana?, lama-lama bisa kering, jemaatnya berkata “ pak undang tamu dong, kalau ada tamu “ Kebangunan Rohani “, kalau gembalanya “ Ketiduran Rohani ”, pendeta tamu selalu kelihatan lebih baik, kenapa? Karena kita kumpul hanya dipermukaan, pendeta tamu dengan kesaksiannya yang fantastis, jemaat sering membanding-banding dengan gembalanya. Saya mengerti hal seperti itu karena saya menyaksikannya bertahun-tahun.
Saya berkata “ jadi pendeta/gembala itu bukan panggilan saya “, kenapa?, pertama : saya paling malas untuk counseling, kedua : saya juga paling malas besuk jemaat, sampai hari ini belum sembuh juga penyakit saya itu, saya paling suka di kasih mimbar dan kotbah tapi untuk ladenin orang, dengerin orang ngeluh, “ yah ini orang sudah tahu persoalannya, ngerti jalan keluarnya tapi cari pembenaran dirinya “, kadang –kadang saya tidak sabar.

Ketika Tuhan berbicara pertama kesaya “ BERHENTI NGINJIL MULAI DIRIKAN GEREJA “, suara itu saya tengking “ dalam nama Yesus setan engkau diam “, untuk yang kedua kali Tuhan berbicara kepada saya “ ENGKAU TIDAK BISA SEPERTI YANG DULU LAGI, ENGKAU AKU PANGGIL UNTUK DIRIKAN GEREJA DISEMARANG “, saya ulang lagi “ iblis dalam nama Yesus diam “, Tuhan berkata “ AKU KENAPA ENGKAU TENGKING “, kaget saya “ loh Tuhan ya”, baru saya sadar..
Tapi tidak gampang saudara, hati saya maju mundur maju mundur, aku tak bisa Tuhan, waktu itu saya punya persekutuan doa, sekitar 100 orang yang hadir tapi saya tidak menggembalakan mereka, saya undang saja hamba-hamba Tuhan untuk kotbah ditempat saya, ketika Tuhan berkata mulai gereja itu tekanan batinnya luar biasa, dan ketika kami mulai kebaktian kami pertama minggu pagi, yang datang hanya 25 orang, termasuk saya, istri saya, pemain music dan beberapa teman bantu jadi usher. Saat ini beberapa jemaat sudah pulang kerumah BAPA.

DiSemarang ada jalan namanya jalan gajah mada, disitu ada gereja Bethany, digembalakan oleh Bapak dan ibu Sebadja, mereka saat itu sedang berkembang dengan luar biasa, kami menyewa sebuah tempat tidak jauh dari mereka, tadinya sebuah gudang dan tidak ada air Conditionernya, itu tempat termurah yang kami bisa dapat, anda kalau mau start sesuatu disamping orang yang lagi maju banget, cuma dua pilihannya anda ikut kena luberannya sehingga ikut maju atau anda akan habis dilibas mereka dan pada waktu itu kenyataannya adalah pada pilihan kedua. Tidak ada orang yang ketempat kami.
Ditanya kepada jemaat pada saat itu, “ ibu kenapa tidak ikut pindah kesebelah?” “ wah saya kasihan dengan pak Petrus kalau saya pindah habis jemaatnya “, saya mulai dengan sesuatu yang kecil dan tidak berkembang. Saya berkata “ Tuhan lihatlah kenyataannya, aku tidak bisa “, tapi TUHAN DIAM saja. Sekarang saya MENGERTI.
BAGIAN KITA ADALAH MENTAATI APA YANG DIA PERINTAHKAN!

Kami tidak pernah BERMIMPI bahwa hari ini seperti yang sekarang, jemaat sekarang yang terdaftar resmi 6000 orang, tapi jumlah seluruh pengunjung 8000 orang, Tuhan beri kami Anugerah, kami punya sekolah, kami punya Radio, kami juga melayani para pecandu narkoba, Tuhan bri kami Klinik pengobatan, kami punya Toko buku dan publishing company, kami punya para misionaris yang melayani di kamboja, vietnam dan di paloh, banyak yang Tuhan kerjakan melalui kami yang tidak masuk diakal.



SERING KITA TIDAK MENGERTI APA YANG TUHAN RENCANAKAN BUAT KEHIDUPAN KITA, BIARKAN ROH KUDUS DIDEPAN KITA DAN KITA DIBELAKANG MENGIKUTINYA DENGAN SETIA,
BAGIAN KITA CUMA SATU LAKUKAN DENGAN TAAT, APA YANG TUHAN PERINTAHKAN DALAM KEHIDUPAN KITA,
PADA WAKTU ENGKAU MENTAATI APA YANG DIA MAU, ANDA AKAN MELIHAT KUASA PENCIPTAAN TUHAN AKAN BERLAKU DENGAN SANGAT HEBAT DALAM KEHIDUPAN ANDA !.

Rabu, 02 Januari 2013

Bisakah Orang Pilihan Murtad???


ORANG PILIHAN TIDAK MUNGKIN MURTAD!!!
Salah satu hal yang harus dipegang di dalam memahami tulisan dalam Alkitab adalah Tulisan-tulisan di dalam Alkitab tidak mungkin saling bertentangan (kontradiksi) sehingga  bagian yang bersifat implisit tidak boleh bertentangan dengan bagian yang bersifat eksplisit.
Berdasarkan patokan di atas saya akan membahas bagian-bagian yang seolah-olah menyatakan orang pilihan Allah bisa murtad.
Alkitab sudah memberi kepastian bahwa orang pilihan Allah tidak mungkin murtad atau orang pilihan pasti bertahan sampai kesudahan:

Yohanes 10:28
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Dari satu ayat ini saja Tuhan Yesus memberi jaminan akan keselamatan orang pilihan sampai  tiga kali:
Ia memberi hidup kekal. Apa artinya kekal? ya selama-lamanya, bukan temporer. Kalau orang pilihan bisa murtad dan binasa, maka Tuhan Yesus pasti tidak bilang “hidup kekal” tetapi “hidup sementara”
Orang pilihan pasti tidak binasa selama-lamanya. Nah, kalau ternyata ada orang pilihan yang murtad dan binasa, itu berarti Tuhan Yesus bohong, hal ini tidak mungkin.
Tidak ada seorangpun (termasuk diri kita sendiri) yang dapat merebut orang pilihan dari tangan Tuhan Yesus.
Masakan kita tidak percaya dengan janji Tuhan Yesus yang tanpa syarat ini?
Janji Tuhan Yesus di atas juga diteguhkan oleh Rasul Paulus

Roma 8: 38,39
Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Dari ayat di atas ternyata hidup kita setelah menjadi orang percaya juga tidak bisa memisahkan kita dari kasih Allah di dalam Tuhan Yesus. Jelas, bahwa hidup yang kita jalani inipun tidak bisa membuat kita murtad.
Alkitab juga telah menyatakan bahwa orang yang “murtad” memang bukan orang pilihan dan tidak pernah jadi orang pilihan.
I Yoh. 2:19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Jadi, pandangan yang menyatakan bahwa kalau ada orang pilihan murtad, itu hanya membuktikan bahwa ia memang bukan orang pilihan, itu bukan hanya pandangan tanpa dasar, tetapi pandangan yang SESUAI dengan ALKITAB, atau ALKITABIAH.
Tuhan Yesus sudah menyatakan bahwa di dalam gereja akan ada dua golongan yaitu Kristen Gandum (Kristen sejati) dan Kristen Ilalang (Kristen tidak sejati). Sebelum hari penghakiman kita tidak bisa membedakan mana orang kristen gandum dan mana yang kristen ilalang. Jadi kalau sebelum hari penghakiman saja sudah murtad, jelas dia adalah kristen ilalang.

Berikut adalah orang-orang Kristen ilalang tetapi dianggap Kristen gandum, dan orang yang tidak murtad dianggap murtad
1)       Saul
Banyak orang menganggap Saul adalah orang pilihan (telah diselamatkan) dengan bukti dia telah mendapat Roh Allah. Tetapi pendapat ini tidak bisa diterima karena tugas Roh Kudus di PL dan PB berbeda. Pada jaman Perjanjian Baru memang orang yang sudah memiliki Roh Kudus pasti adalah orang kristen yang sejati. Tetapi pada jaman Perjanjian Lama Roh Kudus diberikan hanya supaya orang yang bersangkutan bisa melakukan pelayanan / tanggung jawabnya. Bdk. Kel 28:3  Kel 35:30-36:2  Bil 11:17  Bil 11:25-27. Karena Saul diangkat menjadi raja, maka Tuhan memberikan Roh Kudus supaya ia bisa melakukan tanggung jawabnya. Tetapi setelah Saul jatuh ke dalam dosa dan lalu ditolak oleh Tuhan sebagai raja, maka Roh Kudus itupun ditarik kembali. Hal seperti ini (penarikan Roh Kudus) tidak mungkin terjadi dalam jaman Perjanjian Baru, karena adanya janji Tuhan seperti dalam Yoh 14:16  Ibr 13:5.
Bahwa Saul bukanlah raja yang dikehendaki Tuhan, dan diberikan untuk menghajar Israel yang memaksa meminta raja, terlihat dari Hos 13:11 – “Aku memberikan engkau seorang raja dalam murkaKu dan mengambilnya dalam gemasKu”.
2)       Yudas Iskariot
Sama seperti Saul, Yudas juga banyak disangka orang sebagai orang pilihan (diselamatkan) dengan alasan ia adalah salah satu dari murid Yesus. Yang perlu diketahui ialah Alkitab secara eksplisit tidak pernah menyatakan bahwa Yudas pernah percaya kepada Tuhan Yesus, dan Tuhan Yesus memilih Yudas untuk diselamatkan.
Tetapi sebaliknya, Alkitab justru menggambarkan Yudas tidak percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya, dan bahwa Yudas dipilih sebagai salah satu murid adalah untuk menggenapi rencana Allah yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berikut adalah bukti-bukti dari pandangan di atas:
Yudas memanggil Yesus hanya dengan sebutan “Rabi”, dan tidak pernah memanggil dengan sebutan Tuhan Jadi Yudas hanya mengganggap Yesus sebagai guru dan pemimpin yang baik, bukan sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
Berikut adalah bukti bahwa Yudas dipilih bukan karena beriman tetapi semata-mata untuk menggenapi rencana Allah.
Yoh 6:64 – “Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.’ Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia”.
Yoh 6:70 – “Jawab Yesus kepada mereka: ‘Bukankah Aku sendiri yang memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis’”.
Yoh 13:10b-11 – “‘Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua’. Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: ‘Tidak semua kamu bersih’”.
Yoh 13:18 – “Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan rotiKu, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku”.
Yoh 12:6 yang menunjukkan bahwa pada waktu mengikut Yesus, Yudas adalah seorang pencuri yang sering mencuri uang kas yang ia pegang.
Orang yang bisa mengusir setan dan melakukan mujizat juga bukan jaminan bahwa dia adalah orang pilihan / kristen sejati. Bukankah Alkitab justru memperingatkan kita bahwa pada akhir zaman ini nabi-nabi palsu akan banyak melakukan mijizat yang dahsyat dan mengusir setan? Apakah dengan demikian nabi paslu itu adalah orang kristen? Tidak bukan?
Jadi, Saul dan Yudas adalah orang-orang bukan pilihan Allah yang “dipakai” Allah untuk menggenapi rencana-Nya.
3)       Ananias dan Safira
Informasi tentang Ananias dan Safira hanya dijumpai di Kis 5: 1 -11. Di bagian itupun Alkitab secara eksplisit tidak menyatakan apakah mereka orang pilihan atau bukan, dan apakah mereka murtad atau tidak, sehingga untuk menyimpulkan apakah mereka benar-benar orang pilihan atau apakah mereka benar-benar murtad perlu didukung oleh bagian Alkitab yang lainnya.
Menurut saya ada dua kemungkinan tentang Ananias dan Safira.
1) Mereka adalah orang Kristen KTP / Ilalang
Kesalahan banyak orang adalah ketika mereka mengganggap orang yang ke gereja atau menjadi anggota gereja atau berKTP Kristen PASTI orang Kristen sejati / kristen gandum / orang pilihan. Perbuatan Ananias menjual sebidang tanah bukan didasarkan karena ingin mempersembahkan kepada Tuhan, tetapi semata-mata karena ingin mendapat pujian dan penghargaan dari orang lain, dan juga ikut-ikutan “trend” pada saat itu. Ananias dan Safira setype dengan orang-orang yang bersorak “Hasana Anak Daud” ketika Yesus masuk ke Yerusalem dan akhirya juga ikut-ikutan orang banyak berteriak “Salibkan Dia”.
Mendustai Roh Kudus juga tidak bisa dijadikan indikasi bahwa mereka pernah kepenuhan Roh Kudus, karena “mendustai Roh Kudus” dimaksudkan bahwa mereka bisa saja menipu manusia, tetapi tidak mungkin dapat menipu Allah.
Nah, kalau mereka tidak pernah jadi orang pilihan Allah, maka mereka juga tidak bisa dikatakan murtad.
2). Mereka adalah orang pilihan
Mungkin saja, Ananias dan Safira adalah orang pilihan Allah / Kristen sejati, sekalipun mereka telah melakukan kesalahan dengan mencoba menipu para Rasul dan sekaligus menipu Allah ( saya tidak setuju kalau “mendustai Roh Kudus” disini disamakan dengan “menghujat Roh Kudus”, karena konteksnya jelas sangat jauh berbeda )
Alkitab tidak pernah menyatakan bahwa yang sudah jadi orang pilihan Allah / orang Kristen sejati pasti tidak pernah lagi berbuat kesalahan atau dosa, dan tidak murkai oleh Allah. Israel adalah bangsa pilihan Allah, tetapi sering memberontak dan dimurkai oleh Allah. Dihajar dan dimurkai Allah bukanlah tanda bahwa orang itu pasti  telah murtad
4)       Himeneus & Aleksander
Benarkah Himeneus dan Aleksander murtad?
Untuk menyelidikinya dibutuhkan konteks dan keterangan dari bagian lain dalam Alkitab.
Menurut konteksnya Himeneus dan Aleksander adalah contoh orang beriman yang melayani Tuhan bukan dengan hati nurani yang murni. Mungkin mereka melayani Allah dengan motivasi yang salah dan untuk kepentingan diri sendiri. Sebagai akibatnya iman mereka kandas. Kandas iman bukan jangan diartikan sebagai tidak beriman lagi. Itu kesimpulan yang terlalu dini.
Kata “kandas” berasal dari kata Yunani “nauageo” yang berarti “karam (untuk kapal)”. Kata ini hanya dipakai 2X dalam Alkitab yaitu di 1 Tim 1: 29 ini dan di  2 Kor 11: 25. Kapal karam berarti kapal itu tidak lagi bisa berlayar sebagaimana mestinya. Kapal itu masih ada, tidak musnah.  Demikian juga dengan Himeneus dan Aleksander, mereka masih beriman tetapi imannya tidak bertumbuh lagi. Dan lagi, kata kerja yang digunakan oleh Paulus adalah kata kerja kala Aorist yang menunjukkan bahwa perbuatan itu tidak dilakukan terus menerus, jadi masih ada kemungkinan untuk berubah.
Nah, orang-orang seperti mereka perlu didisiplinkan, dan Paulus mendisiplinkan mereka dengan menyerahkan kepada Iblis. Tujuan menyerahkan kepada Iblis adalah agar roh mereka diselamatkan walaupun tubuh mereka akan menderita bahkan binasa  (bandingkan dengan 1 Kor 5 : 5)
Jadi, walaupun Himeneus dan Aleksander adalah contoh yang tidak baik bagi orang beriman, mereka tetap diselamatkan.
6)       Orang-orang yang diumpamakan sebagai tanah yang berbatu-batu (Matius 14:14-17 dan yang paralel).
Kata “murtad” dalam bagian ini diambil dari kata Yunani “skandalizo”. Dalam Alkitab terdapat 30 X, dan hanya 3 X diterjemahkan dengan “murtad”, yang lainnya diterjemahkan dengan “menjadi kecewa dan menolak”, “tergoncang”, dan sebagainya. Dilihat dari konteksnya, maka dalam bagian ini saya lebih cenderung diterjemahkan sebagai “menjadi kecewa dan menolak”.
Dengan demikian orang-orang yang diumpakan sebagai tanah yang berbatu-batu adalah orang yang pada mulanya senang menerima firman Tuhan ( mungkin karena ada janji kalau sakit pasti sembuh, miskin jadi kaya, ada banyak mujizat dan sebagainya), tetapi karena dalam kehidupan sehari-hari tidak demikian (ada penderitaan, dianiaya, dsb) membuat mereka kecewa dan akhirnya menolak firman Tuhan tersebut. Mereka hanya sekedar tertarik  firman Tuhan dan belum mempercayainya dalam hati ( digambarkan sebagai tidak berakar).
Jadi, bagaimana mereka dapat dikatakan murtad (tidak beriman lagi) kalau mereka sesungguhnya belum pernah beriman?
Ingat dalam Yehezkel 36: 26, orang beriman digambarkan sebagai orang yang menghasilkan buah, dan dalam perumpamaan ini digambarkan sebagai “tanah yang baik”.
7)    I Tim 4: 1,2
Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan   oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
Ada beberapa kata di dalam bahasa Yunani yang diterjemahkan sebagai murtad di dalam Alkitab Bahasa Indonesia, diantaranya:
Scandalize ( Mat 13: 21), Apostasia ( 2 Tes 2: 3 ), Arneomai ( I Tim 5:8), danAphistemi ( I Tim 4: 1). Nah, aphistemi ini oleh LAI juga diterjemahkan sebagai mundur seperti di:
Lukas 4:13  Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.
Kisah 22:29  Maka mereka yang harus menyesah dia, segera mundur; dan kepala pasukan itu juga takut, setelah ia tahu, bahwa Paulus, yang ia suruh ikat itu, adalah orang Rum.
2 Korintus 12:8  Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.
Kata-kata mundur pada ketiga ayat di atas berasal dari kata yang sama dengan di I Tim 4: 1  yaitu aphistemi. Jelaslah berdasar ketiga ayat di atas, kata mundur tidak dapat dikatakan sebagai meninggalkan selamanya. Kata mundur di atas berarti meninggalkan sementara, dan akan kembali lagi.
Dengan demikian kata “murtad” di I Tim 4: 1 juga harus diartikan bahwa pada akhir zaman ini ada orang Kristen sejati akan “mundur” dari imannya kepada Kristus, bahkan mungkin bisa ragu-ragu akan keselamatannya. Tetapi semuanya itu hanya sementara. Mereka pasti akan kembali ke imannya karena Tuhan tidak membiarkan orang benar jatuh dan tergeletak:
Mazmur 37:24  apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.
Dan lagi, bukankah Tuhan Yesus sudah membatasi upaya Iblis untuk menyesatkan orang pilihan-Nya sedemikian rupa sehingga orang pilihan tidak akan tersesat?
Matius 24:24  Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Jelaslah  bahwa pengajar-pengajar sesat tidak mungkin menyesatkan orang pilihannya. Kalau toh nampaknya ada orang Kristen sejati mengikuti ajaran sesat, ia PASTI kembali ke ajaran yang sehat. Tuhan sudah menjaminnya.
Oleh karena itulah, Timotius (dan kita) diberi tugas untuk menentang ajaran-ajaran sesat dan mengingatkan orang Kristen sejati akan adanya banyak ajaran-ajaran sesat yang membahayakan iman Kristen. Saya sendiri sudah 20 tahun jadi orang Kristen, tetapi baru akhir-akhir ini menemukan ajaran yang sehat!.
Jadi, adanya kata murtad pada I Tim 4: 1 tidak menunjukkan adanya orang percaya yang dapat kehilangan keselamatan. Ayat itu hanya  menunjukkan bahwa orang percayapun masih bisa mundur dan mengikuti ajaran sesat, tetapi  hanya untuk sementara dan mereka pasti kembali ke Tuhan dengan cara dan kuasa Tuhan. (contoh  Petrus).
Adanya Peringatan Jangan Murtad
Memberi peringatan kepada seseorang belum tentu karena orang itu punya potensi untuk melakukan pelanggaran seperti yang diperingatkan, tergantung keadaan orang yang diberi peringatan dan tujuan dari peringatan tersebut.
Contoh nyata sebagai ilustrasi.
Saya punya siswa sebanyak tiga kelas. Kelas A adalah kelas unggulan bersisi siswa-siswa yang rajin belajar sehingga nilai mereka baik-baik, kelas B adalah kelas dengan siswa-siswa yang agak rajin belajar, dan kelas C adalah kelas yang siswa-siswanya malas belajar. Begitu mereka menginjak di kelas 3, saya dan teman-teman guru tidak henti-hentinya memperingatkan mereka supaya tidak malas belajar karena  ujian yang akan mereka hadapi lebih berat dari sebelumnya. Apa yang terjadi? Siswa-siswa di kelas C, tetap saja malas belajar, ya ada satu dua yang “bertobat” dan mau belajar. Tetapi di kelas A, adanya peringatan tersebut justru membuat mereka semakin giat belajar karena mereka tahu dan sadar kalau mereka tidak tambah giat belajar mereka bisa tidak lulus.
Amsal 9:9  berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah.
Amsal 17:10  Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.
Jadi, adanya peringatan jangan murtad kepada orang benar / beriman, bukan karena orang beriman itu bisa murtad, tetapi justru agar orang beriman tersebut semakin setia dan bertanggung jawab. Karena dengan adanya peringatan tersebut mereka semakin diteguhkan imannya bahwa jalan yang ditempuh selama ini adalah benar dan tentu saja mereka juga rindu agar orang lain juga  mengikuti jalan yang ditempuhnya. INI BUKAN HAL YANG LUCU, tetapi nyata dan ALKITABIAH.
Saya akan menunjukkan bahwa sekalipun Allah memperingatkan umatnya untuk tidak tersesat dan tidak murtad, Allah selalu mengkofirmasikan bahwa umatnya tersebut tidak akan tersesat dan murtad!
a)     Dalam 2 Tes 2: 3 Rasul Paulus memperingatkan kepada jemaat di Tesalonika supaya jangan disesatkan, karena akan banyak pemurtadan (penolakan terhadap agama) ..
Tetapi, dalam ayat 13,14  Rasul   Paulus mengucap syukur kepada Allah karena sebagai umat pilihan Allah mereka akan tetap selamat dan memperoleh kemuliaan Kristus,  sehingga pada ayat 15, Rasul Paulus meminta mereka untuk tetap berdiri teguh dan berpegang pada ajaran yang benar.
Jadi, jelas bahwa adanya peringatan “jangan disesatkan” dan “banyak pemurtadan” tidak menunjukkan adanya indikasi bahwa jemaat di Tesalonika akan dapat tersesat dan murtad, tetapi sebaliknya mereka tetap aman dalam proses keselamatannya.
b)    Dalam Ibrani 3:12  Penulis kitab ini memperingatkan supaya orang Ibrani jangan ada yang murtad. Pada ayat-ayat berikutnya dinyatakan bahaya-bahaya dari murtad yang sampai puncaknya pada Ibrani 6: 4-7.
Penulis kitab Ibrani memperingatkan “jangan murtad” kepada orang Ibrani bukan karena mereka bisa murtad, tetapi UNTUK MENEGUHKAN PENGHARAPAN MEREKA AKAN KESELAMATAN  YANG SUDAH  PASTI, DAN SUPAYA IMAN MEREKA TERUS BERTUMBUH.
Ibrani 4: 9-12
Tetapi, hai saudara-saudaraku yang kekasih, sekalipun kami berkata demikian tentang kamu, kami yakin, bahwa kamu memiliki sesuatu yang lebih baik, yang mengandung keselamatan. Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya, agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.
c)     Ibrani 10: 26,35,38
Banyak orang begitu yakin dengan adanya ayat-ayat di atas, orang Kristen benar-benar dapat murtad, melepaskan kepercayaanya.
Benarkah demikian?
Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup. (Ibrani 10: 39)
Lihat baik-baik ayat yang saya tebalkan dan besarkan di atas! Firman Tuhan ini menegaskan bahwa adanya peringatan jangan murtad, mengundurkan diri, tidak percaya dan sebagainya, bukan dimaksudkan  karena  kita ada potensi melakukan seperti itu, tetapi untuk meneguhkan kita bahwa kita sudah ada pada posisi yang benar. Dengan mengingatkan bahwa orang-orang yang  tidak berada pada posisi seperti kita  akan binasa, maka penulis Ibrani bermaksud supaya kita lebih banyak mengucapsyukur pada Tuhan,  semakin mengasihi Tuhan, dan semakin memperkuat iman kita.
Alasan lainnya:
Pada suatu sidang peremtoir (ujian calon pendeta) ada seorang peserta bertanya kepada calon pendeta apakah keselamatan yang diterima oleh orang percaya adalah keselamatan yang sudah pasti dan sempurna. Si calon pendeta tersebut menjawab bahwa keselamatan itu belum pasti dan sempurna karena kalau sudah pasti dan sempurna maka orang Kristen bisa hidup seenaknya. Jawaban si calon pendeta ini dibenarkan oleh tim penguji maupun semua yang hadir dalam sidang klasis tersebut!
Benarkah jawaban dari si calon pendeta tadi?
Sama seperti si calon pendeta, banyak orang Kristen juga mempercayai bahwa natur orang yang sudah jadi Kristen (yang sudah dilahirkan kembali) masih sama dengan natur orang yang belum Kristen (belum lahir baru) yang hatinya masih dikuasi / diperbudak oleh dosa. Pendapat ini jelas tidak Alkitabiah!!
Orang yang sudah jadi Kristen sejati ia pasti sudah dilahirkan kembali, sudah diciptakan baru. Allah sudah mengganti hati yang keras menjadi hati yang taat (Yeh 11: 19,20). Sekarang ia mempunyai kesukaan yang baru yaitu merenungkan firman Tuhan dan menaatinya. Kecenderungannya berubah 1800 dengan sebelum ia lahir baru. Kalau dia hidup dengan semau gue maka Allah PASTI akan menegor dan menghajarnya sedemikian rupa sehingg ia dapat taat kepada Tuhan (Ibrani 12: 6, Wahyu 3: 19)
Mendengar jawaban dari si calon pendeta tadi dan juga yang dibenarkan oleh para pendeta dan jemaat yang hadir pada saat itu, timbul pertanyaan di hati saya, apakah mereka sudah dilahirkan kembali atau belum? Sebab kalau mereka sudah dilahirkan kembali pasti akan merasakan perubahan hidup, dan tahu bahwa orang yang sudah lahir baru pasti tidak punya keinginan untuk hidup seenaknya dan hidup menurut kehendaknya sendiri. Ia pasti rindu untuk menyenangkan hati Tuhan dengan menaati-Nya.
Satu hal lagi, Augustinus, John Calvin, Spurgeon, R.A Torrey dan tokoh-tokoh Kristen besar lainya adalah orang-orang mempercayai doktrin ini dan mengajarkannya. Apakah mereka hidup dengan seenaknya?
Kesimpulan:
Kalau kita percaya bahwa orang Kristen sejati bisa murtad atau kehilangan keselamatan atau tidak lagi mempunyai hidup kekal, maka kita telah membuat Tuhan Yesus sebagai pembohong besar dan janji-janji-Nya tidak bisa dipercaya. Ada banyak bagian Alkitab yang menjamin bahwa orang kristen sejati / orang pilihan Allah akan dijaga dan dipelihara sampai  selama-lamanya di dalam kasih Tuhan.
Kalau orang Kristen (sejati) bisa kehilangan kesalamatan maka kesalamatan / hidup kekal bukan lagi sebagai anugerah, tetapi sebagai usaha orang percaya yaitu usaha untuk hidup sedemikian rupa sampai mereka tidak murtad. INI bertentangan dengan Alkitab yang menyatakan bahwa hidup kekal dan keselamatan seseorang adalah semata-mata anugerah, tidak ada andil dari orang percaya sedikitpun. Kalau ada orang percaya bisa bertahan itu juga karena anugerah Allah.  Sekali lagi kalau bukan karena anugerah Allah, tidak ada seorangpun yang selamat, apalagi mempertahankan keselamatan tersebut.
Pelajarilah semua kata “murtad” dalam Alkitab dan lihat arti dari  bahasa aslinya dan pelajarilah konteks di mana kata itu berada, maka TIDAK ADA SATUPUN YANG MENGINDIKASIKAN BAHWA ORANG PILIHAN ALLAH BISA KEHILANGAN KESELAMATANNYA.
Sekali selamat tetap selamat? Yes!


About

Jumat, 18 Januari 2013

Perjalanan Pdt. Petrus Agung


Saya mau saksikan apa yang kami apa yang kami awali, saya bukan orang yang dari awal langsung mengerti dan kemudian mempraktekkannya, butuh waktu cukup lama buat saya, bahkan saya harus jujur mengaku, mungkin lebih dari belasan tahun untuk belajar memahami TUNTUNAN TUHAN, caranya seperti ini. Tapi Tuhan itu baik, hidup saya seperti DIGIRING dan dalam banyak kesempatan sepertinya saya tidak punya banyak PILIHAN kecuali mengikuti apa yang DIA perintahkan.

Itu sisi yang saya nikmati hari ini, ada banyak orang yang tidak berani DIPAKSA TUHANmenurut saya kalau kita DIPAKSA TUHAN, jauh lebih enak dihadapkan pada kondisi dimana kita tidak bisa MEMILIH, tidak punya PILIHAN dalam kehidupan kita.

Sebetulnya kelompok yang kami ada disemarang ini cikal bakalnya dimulai pada tahun 1979. 
Kelompok ini aktif menginjil disekolah, mereka sering kumpul berdoa bersama, lalu mereka kenal dengan seorang hamba Tuhan yaitu Pak Adi Sutanto, ketua sinode kami sekarang, saya berharap dalam 6 bulan kedepan beliau dapat mengajar saudara, karena beliau harus bolak – balik Indonesia Amerika.
Mereka suatu hari baru pulang dari suatu desa di Boyolali namanya Sampetan, disitu terjadi kegerakan rohani, mereka pulang dengan berapi- api, dan mereka berkata kepada pak Adi “ kami mau buat KKR”, dan salah satu yang terlibat dalam pembuatan KKR adalah pak Jimmy Oentoro teman saya dari SMA, beliau pendiri gereja GISI (IFGF). Mereka membuat KKR untuk pelajar , pada bulan 1 -2 maret 1979 di Semarang untuk pertama kali mereka membuat KKR untuk pelajar dan saya masih ingat di surat kabar mereka pasang iklan “ Malam Oikumene”, saya sudah bertahun-tahun meninggalkan Tuhan, dari sd kelas 5 saya tidak mau ke gereja lagi, saya duduk dikelas 1 SMA pada waktu itu, buat saya itu menarik karena saya ini Kristen tapi sekolah saya dari TK sampai SMA di sekolah katolik.

Saya tahu liturginya berbeda, ketika dengar kata Oikumene saya berpikir tentang gabungan antara Kristen dan katolik, memang yang berbicara dua orang, satu itu almarhum bapak Ev. Damaris yang baru sekian bulan yang lalu dipanggil pulang oleh Tuhan dan yang kedua Suster Katolik yang baru mengalami jamahan dan penuh Roh Kudus. Ini menarik sekali saya ajak teman saya, saya harus ambil undangan, saya datang kerumah tempat mereka dan pada waktu itu hadir 300 pelajar gedung itu penuh, saya duduk mengikuti acara yang berlangsung, kemudian bapak Damaris mulai berkotbah, saya masih ingat beliau berkotbah “ orang muda yang kaya”, yang dikatakan tidak berbuat begini, tidak berbuat begitu, kemudian beliau bertanya “ kalau anda bagaimana”, seperti ada palu besar yang menghantam muka dan hati saya, saya sadar dan berkata “Tuhan aku ini orang berdosa”, padahal waktu itu saya tidak pernah berjudi, berzinah atau berbuat dosa yang lain, saya kenal perempuan cuma istri saya sekarang , saya tidak punya mantan pacar, saya bersyukur untuk itu, karena tidak ada masa lalu yang akan merepotkan saya.

Dan ketika ditantang, siapa yang mau terima Tuhan Yesus, saya tidak bisa tahan, saya lari kedepan saya menangis, saya didoakan saya terima Tuhan Yesus kemudian saya duduk kembali, saya diam dan berkata Tuhan ampuni aku, ini yang saya alami dan baru saya tahu ini yang dinamakan KELAHIRAN BARU, dan mengubah banyak hal, saya pulang naik motor boncengan dengan teman saya, saya lihat dunia disekitar saya menjadi berbeda, pemandangan indah sekali. Lucunya pada waktu di altar call panitianya ikut maju kedepan bertobat bareng-bareng, tapi peristiwa itu melahirkan banyak hamba Tuhan, pak Jimmy Oentoro jadi hamba Tuhan sampai hari ini, Keluarga itu sukses dibidang bisnis dan menjadi hamba-hamba Tuhan sampai hari ini, anda mungkin kenal namanya pak Bambang budianto yang mendirikan PESAT ( pelayanan desa terpadu ) itu bertobat pada malam yang sama, di Amerika ada beberapa gereja itu didirikan oleh orang-orang yang bertobat dimalam yang sama, kalau saya hitung menghasilkan puluhan hamba-hamba Tuhan, anak –anak pelajar yang dimenangkan Tuhan pada awal KEGERAKAN saat itu.
Dan kemudian pada bulan agustus kami undang almarhum pak Yeremia Rim, ketika dibuat KKR ke 2 , 2000 pelajar lahir baru, ITU AWAL dari KEGERAKAN dan kermudian API kegerakan menyebar ke Surabaya dan Bandung, sebab teman-teman yang lulus SMA kuliah kemana – mana. Sebagian pindah ke Amerika termasuk pak Jimmy Oentoro sehingga dia buat KEGERAKAN disana, menyebar kemana- mana, kemudian Pak Daniel Alexander dan pak Adi Sutanto keliling ke eropa dan membawa API KEGERAKAN. Dan dimana-mana diseluruh dunia kalau anda lihat ada pelajar/komunitas Indonesia selalu ROH TUHAN bekerja, ITU AWAL tahun 79 di kota Semarang, Pertobatan saya adalah bagian daripada PANEN awalnya Tuhan Yesus dikota Semarang untuk pelajar.

Waktu terus berjalan mulailah ada PANGGILAN dalam hidup saya untuk menjadi seorang HAMBA TUHAN, tapi saya mau beritahu saudara saya dipanggil jadi hamba Tuhan bukan karena mimpi atau penglihatan, atau malaikat datang. Semuanya dimulai dengan ada KERINDUAN didalam hati saya, dulu saya sering kumpul dengan hamba – hamba Tuhan, mereka sering datang ke Semarang,saya berkata “ Tuhan hidup seperti mereka itu luar biasa, HIDUP CUMA 1X tapi setiap kali mereka datang kami diberkati “, saya berkata “ ada banyak orang hidup hanya UNTUK DIRI SENDIRI, cari kerja, cari duit, bangun keluarga, bangun perusahaan tapi hanya untuk diri sendiri .tapi orang –orang ini setiap datang HATI KAMI BERGAIRAH MENGIKUT TUHAN, saya berkata “ Tuhan aku mau HIDUP YANG MULIA seperti mereka.” 1X HIDUP tapi MULIA.

Tanpa saya sadari itu merupakan PANGGILAN Tuhan dalam hidup saya. Kemudian saya datang kepada ibu saya dan berkata “ aku mau jadi hamba Tuhan”. Ibu saya orang pertama yang langsung mengiyakan “aku sudah mengerti”, saya bilang “ darimana bisa mengerti”, dia cerita mengenai MIMPINYA, ibu saya bercerita : Ia melihat diatap rumah kami hinggap seekor burung merpati putih berkilauan, ada banyak orang mencoba naik untuk menangkap burung itu tapi tidak berhasil, dan ibu saya melihat saya membawa tangga dan naik keatap rumah ketika saya pegang burung itu tidak berontak dan saya membawa masuk burung itu kedalam rumah,kemudian ibu saya terbangun dan mendengar suara Tuhan Audible “ AKU MINTA ANAKMU JADI HAMBAKU “, Tuhan kalau Engkau yang minta malam ini juga aku serahkan ia kepadamu.
memang ibu saya punya karunia mimpi, sering saya jika ada pergumulan bertanya kepada ibu saya dan Tuhan memberi jawab melalui mimpi kepada ibu saya. Saat ini semua keluarga saya, adik-adik saya, orang tua saya dan mertua saya melayani digereja dan mensuport saya.
Ayah saya berpendapat lain beliau aktif digereja, tahu gaji pendeta itu berapa, ayah saya berkata “ Jangan, pendeta itu puasa terpaksa, tidak ada pendeta hidupnya enak, hidupnya dikontrol oleh majelis, majelisnya bisa kaya kamu melarat terus ”, itu pemahaman dulu, lama –lama ayah saya melihat suatu yang berbeda dari hidup saya, dia lihat ketika saya sharing firman tetapi pikirannya belum dapat memahami, saya doakan ayah saya, akhirnya ayah saya berkata “ baik, aku tidak bisa menyangkali kamu memang dipanggil menjadi hamba Tuhan,tapi dia berkata “ aku mau selesaikan kewajibanku sebagai orang tua, aku minta satu syarat, berikan ijazah kesarjanaanmu setelah itu berikan hidupmu sebagai hamba Tuhan.”

Setelah waktu berjalan ada seorang hamba Tuhan dari Australia, perth, dan dia sudah mensponsori dua teman saya sekolah alkitab di Perth, satunya pak Bambang budianto dan satu lagi Pak Sony Mandagi, mereka berdua sudah berangkat, saya orang ketiga yang ditawari. Dia berkata “ kalau kamu mau jadi hamba Tuhan kamu bisa sekolah di kotaku, kamu bisa kerja di yayasanku, aku akan beri kamu uang saku tapi uang sekolah dan tempat tinggalmu gratis”, wah saya bergairah sekali, saya cerita kepada teman –teman “ aku mau sekolah teologia selama 3 tahun dan pulang mengabdi jadi hamba Tuhan ”, karena pada saat itu pemahaman kami sederhana sekali, mau jadi hamba Tuhan sekolah alkitab. Saya tidak pernah mengerti bahwa sebetulnya Tuhan bisa didik kita langsung dan hal itu belum menjadi pemahaman saya saat itu.
Kurang seminggu beliau datang ke semarang, saya berdoa di Taman Getsemani, saya masuk kegua, guanya belum seindah sekarang, sekarang mirip taman eden, dulu yang ada tangisan dan air mata, saya masuk disana, saya sendirian bersama Tuhan, saya berdoa “ Tuhan aku mau ke Australia, aku mau menyiapkan hidupku sekolah alkitab supaya kelak aku bisa jadi hambaMU melayani Engkau.”
Ketika saya berkata begitu, Tuhan Berbicara “ JANGAN TINGGALKAN KOTA INI ”, saya berkata “ Tuhan aku mau ke Australia “, Dia berkata “ JANGANKAN KE AUSTRALIA KALAU KAMU TAAT AKU AKAN BAWA KAMU KESELURUH DUNIA “, saya bersaksi kepada saudara itu betul, sudah puluhan Negara saya kunjungi karena Injil Tuhan Yesus, tahun ini akan cukup padat buat saya, saya harus berbicara dibeberapa Negara, saya baru kembali dari Singapore, saya juga harus mengajar di kuala lumpur Scholl of Act, bulan juni saya harus ke Amerika dan November kembali lagi, saya akan berkotbah di gereja Tommy Barnet, gereja terbesar ketiga di Amerika dan anda akan dilayani oleh beliau bulan agustus, ini orang besar yang sangat humble, hobienya makan karie India. Schedule saya padat sekali. Sampai hari ini Dia genapi apa yang Dia janjikan, 5 benua hampir semua sudah saya datangi.


Saya berkata “ Tuhan aku harus sekolah dimana? ”, Tuhan berkata “ KULIAH DISEMARANG, AMBIL JURUSAN YANG PALING KAMU SUKA “, anda tahu kegemaran saya dari kecil bukan matematika dan kimia tapi saya suka baca komik dan komik saya baca bukan sekedar dongeng tapi cerita yang ada sejarahnya, Dari dulu saya suka sejarah. Saya keluar dari gua dan memberitahukan hal itu kepada orang tua saya, mereka berkata “ kenapa?”, jujur saya KECEWA tapi karena ENGKAU YANG BERKATA-KATA, aku mau TAAT Tuhan.
Saya daftar di Universitas Diponegoro ambil jurusan SEJARAH, saya diterima, semua orang bingung, tapi sekian tahun kemudian saya baru menyadari DIA PUNYA RENCANA YANG LUAR BIASA BAGI HIDUP SAYA. Hari ini pun saya masih merasa seperti bermimpi, belakangan saya tahu SEJARAH/HISTORY adalah KISAH TENTANG DIA/TUHAN, he he…itu pendapat saya. Apa yang terjadi saya kuliah dan Tuhan mulai mengembangkan pelayanan saya, saya berkotbah, dikampung-kampung, dipersekutuan doa rumah tangga, 5-7 orang, teman-teman saya berkata memang ada yang DIFERENT dari cara kamu berbicara, ketika saya 2 tahun di UNDIP, setiap tahun saya rangking 1 bukan karena saya pintar tapi karena saya memang SUKA, sebagian besar teman saya masuk kejurusan ini karena terpaksa, banyak orang berpendapat “ mau jadi apa masuk sejarah?, jadi fosil, mau ngapain? cari duit apa?, kenapa belajar majapahit? Its over, tinggal reruntuhan,ngapain?, kalau orang belajar scyne mereka belajar masa depan, tapi kamu belajar masa lalu.

Tapi kalau anda nikah dengan orang jurusan sejarah makin anda tua makin anda dicintai karena sukanya sama tua-tua, ha ha…., jadi istri saya bahagia sekali karena aku semakin tua kamu semakin cinta kepadaku, amin. Suatu hari ada pemberitahuan dari pihak UNDIP dan berkata “ kami punya calon yaitu anda, untuk mengambil S2 di Belanda dan setelah lulus anda dapat mengajar disini.” Semua teman-teman saya membelalakan mata, mereka berkata bahwa ini adalah satu-satunya kesempatan untuk anda naik menjadi pegawai negeri. Tapi saya mengerti PANGGILAN saya dan saya menjawab dengan sopan kepada pihak UNDIP, “ saya berterima kasih atas apa yang ditawarkan tapi saya minta maaf, karena saya sudah berkomitment untuk melayani Tuhan, izinkan saya mengabdi kepada bangsa dan negara ini lewat jalur yang lain “, mereka bisa mengerti.

Kemudian saya lulus kuliah dengan angka yang terbaik dan orang tua saya bahagia, setelah wisuda saya selesai saya serahkan Ijazah sarjana saya kepada ayah saya. Ayah saya berkata “ tugasku sudah selesai, silahkan melayani Tuhan “, tetapi semua yang perkataan itu tidak sederhana seperti apa yang anda pikir, setelah lulus terus mau ngapain. Kurang satu bulan sebelum saya lulus, ketika itu saya lagi naik motor mau kuliah, dan saya berkata-kata kepada Tuhan “ Tuhan katanya Engkau mau pakai aku tapi nyatanya sampai hari ini tidak ada tanda-tanda Engkau akan pakai aku, tapi aku masih kotbah dipersekutuan doa dengan 5 -7 orang, seminggu sekalipun tidak hanya 1 bulan sekali , tidak ada signal apapun bahwa Engkau akan memakai aku, terlanjur aku tolak sekolah alkitab di Australia, aku tolak kuliah di Belanda untuk menjadi dosen, kapan Tuhan?, ini pertanyaan yang sering terjadi ketika Tuhan menjanjikan sesuatu dan kita menunggu penggenapannya.”

Tuhan menjawab pertanyaan saya “ SETELAH LULUS MENIKAH DULU, SETELAH MENIKAH AKU AKAN PAKAI ENGKAU “, “ Tuhan menikah bukankah perlu biaya, rumah tangga kan perlu income, kalau aku tidak bergerak dalam pekerjaanMU artinya aku tidak ada income buat hidupku bagaimana aku berani menikahi calon istriku?, aku beri makan dia apa?, tapi Tuhan tetap Tuhan, DIA diam saja dan berbicara cukup sekali, tapi saya dari dulu DIDIDIK OLEH TUHAN, saya akan coba apa yang terbaik yang saya bisa, saya berbicara kepada calon istri saya “ Tuhan bicara kita segera menikah”, ia menjawab “ amin”, “ kamu mau kawin dengan pengangguran?”, “ ya kalau Tuhan suruh tidak masalah”, memang istri saya pribadi yang sangat independent, tidak bergantung kepada orang tua, background dari keluarga yang mampu, dia belajar hidup bergantung dengan Tuhan, itu merupakan support besar dalam hidup saya.
Dan kemudian singkat cerita kami menikah, kami mulai dengan tidak punya apa-apa, tidak berani pesta, dan waktu itu belum berlaku ucapan dalam undangan “ tanpa mengurangi rasa hormat kiranya tanda kasih bapa & ibu tidak merupakan barang atau karangan bunga,” atau kesimpulannya “ duit dong ”, ha ha…, kami tidak pesta hanya menikah digereja, saya hubungi almarhum Bapak Damaris untuk memberkati pernikahan kami. “ Nikah kamu, umur berapa,25 om.”, kalau disemarang tradisinya menikah hari minggu karena orang daerah hari sabtu banyak yang masih bekerja dan kalau anda tidak pesta, nanti setelah selesai pemberkatan pernikahan, tamu-tamunya kalau pulang diberikan roti atau kue, sebagai tanda terima kasih, saya masih ingat kira- kira biayanya Rp 300 ribu, tahun 1987.

Kenapa saya cerita ini, nanti supaya anda mengerti,kalau anda mengikuti apa yang terjadi akarnya dari situ, kenapa orang ini jadi aneh karena dasarnya begitu.Dari sangat muda Tuhan didik saya sehingga itu mempengaruhi KARAKTER dan IMAN saya sampai dengan hari ini, pada saat itu saya tidak punya uang untuk membeli roti, butuh uang kira-kira Rp 300 ribu, teman saya pak Timotius, sekarang masih bersama-sama dengan kami, dulu ia punya percetakan kecil dan ia kenal dengan pemilik satu toko roti disemarang langganan percetakannya, ia berkata “ aku akan pesan roti untuk keperluanmu, terus bayarnya dengan giro mundur 2 hari “, saya berkata “ nanti bayarnya bagaimana? ”, “ dari uang sumbangan,” saya tak punya pilihan. Akhir pernikahan saya berlangsung dan berjalan dengan baik, karena keluarga istri saya pada waktu itu sebagian besar belum didalam Tuhan, mereka tidak pernah ke gereja, acara pernikahan dibuat sangat berbeda kami maju dialtar dan diberkati, HADIRAT TUHAN luar biasa, semua hadirin berkata ADA SESUATU YANG BERBEDA, saat ini saya mengerti itulah KEHADIRAN TUHAN sendiri.

Hari ini hampir semua keluarga istri saya mengenal Tuhan Yesus, dan setelah selesai pernikahan saya mendapat begitu banyak hadiah, setumpuk album, ratusan gelas, puluhan jam dinding, panci, termos, dan banyak yang lain, tapi ada juga orang yang berbelas kasihan dan menyumbang uang. Sehari kemudian saya kerumah pak Timotius untuk membayar hutang saya dan yang luar biasa, uang yang saya dapatkan jumlahnya persis Rp 300 ribu. Dan teman saya pak Timotius memberi saran hadiah yang saya dapatkan jangan dijual tapi disumbangkan kembali jika saya mendapat undangan, ha ha… akhirnya barang- barang itu habis juga.
Dua minggu setelah saya menikah, ajaib, Pak Timotius Arifin saat itu gembala GBI di Denpasar, mengundang saya berkotbah di Surabaya, waktu itu beliau yang memulai Surabaya Praise Center, dimulai tahun 80, dan saat itu juga sedang boming FGBMFI ( Full Gospel Bisnisman Fellowship international ) beliau adalah bagian dari kegerakan itu, dan pak Arifin yang mempromosikan pelayanan saya, ia yang menyarankan kepada para ketua chapter dan gereja – gereja untuk mengundang saya. SEJAK ITULAH SAYA MENJADI PENGINJIL, saya keliling kemana- mana. Saya nikmati anugerah Tuhan yang luar biasa.
Background saya bukan orang yang duduk dan belajar, saya tidak pernah sekolah alkitab, dari saya muda TUHAN DIDIK saya, tidak ada orang yang secara dekat mensupport saya kecuali istri saya,
tapi yang paling DOMINAN didalam hidup saya adalah ROH KUDUS, saya belajar bahwa DIA TEMPAT BERGANTUNG dan MEMBERIKAN ARAHAN dalam hidup saya!. 

Sampai pada tahun 1990, Tuhan berkata kepada saya “ BUAT GEREJA DISEMARANG “, pada akhir 80 banyak teman-teman penginjil mulai mendirikan gereja, pak Yeremia Rim mulai dengan GKPB ( Gereja Kristen Perjanjian Baru ), Danny Tumiwa, Timotius Arifin, Silas Bela dan banyak teman-teman penginjil lain. Dulu kami ini ibaratnya pendekar yang suka berkelana, tapi akhirnya satu – persatu dari mereka akhirnya ke gereja lokal arahnya. Saya masih bertahan karena saya merasa panggilan saya adalah PENGINJIL, saya berkata pekerjaan dan panggilan paling berat dan tidak enak adalah menjadi GEMBALA, paling enak adalah menjadi PENGINJIL, cukup dengan bahan kotbah tiga, keliling Indonesia orang tidak tahu, zaman dulu belum banyak recording kaset kotbah apalagi video seperti sekarang, kecuali lagi sial ada jemaat yang juga keliling mendengarkan anda ternyata kotbahnya sama, saya dulu sering menginap dirumah gembala, kasihan sekali hidupnya, 24 jam ngurusin jemaat, hampir setiap hari harus berkotbah, minggu kotbah digereja, senin kotbah di pos PI, selasa kotbah di bible study, rabu kotbah di kaum wanita, kamis di kaum pria, jumat di dewasa muda, sabtu kaum remaja, orang yang sama seminggu bisa kotbah 7x, dapat bahan darimana?, lama-lama bisa kering, jemaatnya berkata “ pak undang tamu dong, kalau ada tamu “ Kebangunan Rohani “, kalau gembalanya “ Ketiduran Rohani ”, pendeta tamu selalu kelihatan lebih baik, kenapa? Karena kita kumpul hanya dipermukaan, pendeta tamu dengan kesaksiannya yang fantastis, jemaat sering membanding-banding dengan gembalanya. Saya mengerti hal seperti itu karena saya menyaksikannya bertahun-tahun.
Saya berkata “ jadi pendeta/gembala itu bukan panggilan saya “, kenapa?, pertama : saya paling malas untuk counseling, kedua : saya juga paling malas besuk jemaat, sampai hari ini belum sembuh juga penyakit saya itu, saya paling suka di kasih mimbar dan kotbah tapi untuk ladenin orang, dengerin orang ngeluh, “ yah ini orang sudah tahu persoalannya, ngerti jalan keluarnya tapi cari pembenaran dirinya “, kadang –kadang saya tidak sabar.

Ketika Tuhan berbicara pertama kesaya “ BERHENTI NGINJIL MULAI DIRIKAN GEREJA “, suara itu saya tengking “ dalam nama Yesus setan engkau diam “, untuk yang kedua kali Tuhan berbicara kepada saya “ ENGKAU TIDAK BISA SEPERTI YANG DULU LAGI, ENGKAU AKU PANGGIL UNTUK DIRIKAN GEREJA DISEMARANG “, saya ulang lagi “ iblis dalam nama Yesus diam “, Tuhan berkata “ AKU KENAPA ENGKAU TENGKING “, kaget saya “ loh Tuhan ya”, baru saya sadar..
Tapi tidak gampang saudara, hati saya maju mundur maju mundur, aku tak bisa Tuhan, waktu itu saya punya persekutuan doa, sekitar 100 orang yang hadir tapi saya tidak menggembalakan mereka, saya undang saja hamba-hamba Tuhan untuk kotbah ditempat saya, ketika Tuhan berkata mulai gereja itu tekanan batinnya luar biasa, dan ketika kami mulai kebaktian kami pertama minggu pagi, yang datang hanya 25 orang, termasuk saya, istri saya, pemain music dan beberapa teman bantu jadi usher. Saat ini beberapa jemaat sudah pulang kerumah BAPA.

DiSemarang ada jalan namanya jalan gajah mada, disitu ada gereja Bethany, digembalakan oleh Bapak dan ibu Sebadja, mereka saat itu sedang berkembang dengan luar biasa, kami menyewa sebuah tempat tidak jauh dari mereka, tadinya sebuah gudang dan tidak ada air Conditionernya, itu tempat termurah yang kami bisa dapat, anda kalau mau start sesuatu disamping orang yang lagi maju banget, cuma dua pilihannya anda ikut kena luberannya sehingga ikut maju atau anda akan habis dilibas mereka dan pada waktu itu kenyataannya adalah pada pilihan kedua. Tidak ada orang yang ketempat kami.
Ditanya kepada jemaat pada saat itu, “ ibu kenapa tidak ikut pindah kesebelah?” “ wah saya kasihan dengan pak Petrus kalau saya pindah habis jemaatnya “, saya mulai dengan sesuatu yang kecil dan tidak berkembang. Saya berkata “ Tuhan lihatlah kenyataannya, aku tidak bisa “, tapi TUHAN DIAM saja. Sekarang saya MENGERTI.
BAGIAN KITA ADALAH MENTAATI APA YANG DIA PERINTAHKAN!

Kami tidak pernah BERMIMPI bahwa hari ini seperti yang sekarang, jemaat sekarang yang terdaftar resmi 6000 orang, tapi jumlah seluruh pengunjung 8000 orang, Tuhan beri kami Anugerah, kami punya sekolah, kami punya Radio, kami juga melayani para pecandu narkoba, Tuhan bri kami Klinik pengobatan, kami punya Toko buku dan publishing company, kami punya para misionaris yang melayani di kamboja, vietnam dan di paloh, banyak yang Tuhan kerjakan melalui kami yang tidak masuk diakal.



SERING KITA TIDAK MENGERTI APA YANG TUHAN RENCANAKAN BUAT KEHIDUPAN KITA, BIARKAN ROH KUDUS DIDEPAN KITA DAN KITA DIBELAKANG MENGIKUTINYA DENGAN SETIA,
BAGIAN KITA CUMA SATU LAKUKAN DENGAN TAAT, APA YANG TUHAN PERINTAHKAN DALAM KEHIDUPAN KITA,
PADA WAKTU ENGKAU MENTAATI APA YANG DIA MAU, ANDA AKAN MELIHAT KUASA PENCIPTAAN TUHAN AKAN BERLAKU DENGAN SANGAT HEBAT DALAM KEHIDUPAN ANDA !.

Rabu, 02 Januari 2013

Bisakah Orang Pilihan Murtad???


ORANG PILIHAN TIDAK MUNGKIN MURTAD!!!
Salah satu hal yang harus dipegang di dalam memahami tulisan dalam Alkitab adalah Tulisan-tulisan di dalam Alkitab tidak mungkin saling bertentangan (kontradiksi) sehingga  bagian yang bersifat implisit tidak boleh bertentangan dengan bagian yang bersifat eksplisit.
Berdasarkan patokan di atas saya akan membahas bagian-bagian yang seolah-olah menyatakan orang pilihan Allah bisa murtad.
Alkitab sudah memberi kepastian bahwa orang pilihan Allah tidak mungkin murtad atau orang pilihan pasti bertahan sampai kesudahan:

Yohanes 10:28
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Dari satu ayat ini saja Tuhan Yesus memberi jaminan akan keselamatan orang pilihan sampai  tiga kali:
Ia memberi hidup kekal. Apa artinya kekal? ya selama-lamanya, bukan temporer. Kalau orang pilihan bisa murtad dan binasa, maka Tuhan Yesus pasti tidak bilang “hidup kekal” tetapi “hidup sementara”
Orang pilihan pasti tidak binasa selama-lamanya. Nah, kalau ternyata ada orang pilihan yang murtad dan binasa, itu berarti Tuhan Yesus bohong, hal ini tidak mungkin.
Tidak ada seorangpun (termasuk diri kita sendiri) yang dapat merebut orang pilihan dari tangan Tuhan Yesus.
Masakan kita tidak percaya dengan janji Tuhan Yesus yang tanpa syarat ini?
Janji Tuhan Yesus di atas juga diteguhkan oleh Rasul Paulus

Roma 8: 38,39
Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Dari ayat di atas ternyata hidup kita setelah menjadi orang percaya juga tidak bisa memisahkan kita dari kasih Allah di dalam Tuhan Yesus. Jelas, bahwa hidup yang kita jalani inipun tidak bisa membuat kita murtad.
Alkitab juga telah menyatakan bahwa orang yang “murtad” memang bukan orang pilihan dan tidak pernah jadi orang pilihan.
I Yoh. 2:19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Jadi, pandangan yang menyatakan bahwa kalau ada orang pilihan murtad, itu hanya membuktikan bahwa ia memang bukan orang pilihan, itu bukan hanya pandangan tanpa dasar, tetapi pandangan yang SESUAI dengan ALKITAB, atau ALKITABIAH.
Tuhan Yesus sudah menyatakan bahwa di dalam gereja akan ada dua golongan yaitu Kristen Gandum (Kristen sejati) dan Kristen Ilalang (Kristen tidak sejati). Sebelum hari penghakiman kita tidak bisa membedakan mana orang kristen gandum dan mana yang kristen ilalang. Jadi kalau sebelum hari penghakiman saja sudah murtad, jelas dia adalah kristen ilalang.

Berikut adalah orang-orang Kristen ilalang tetapi dianggap Kristen gandum, dan orang yang tidak murtad dianggap murtad
1)       Saul
Banyak orang menganggap Saul adalah orang pilihan (telah diselamatkan) dengan bukti dia telah mendapat Roh Allah. Tetapi pendapat ini tidak bisa diterima karena tugas Roh Kudus di PL dan PB berbeda. Pada jaman Perjanjian Baru memang orang yang sudah memiliki Roh Kudus pasti adalah orang kristen yang sejati. Tetapi pada jaman Perjanjian Lama Roh Kudus diberikan hanya supaya orang yang bersangkutan bisa melakukan pelayanan / tanggung jawabnya. Bdk. Kel 28:3  Kel 35:30-36:2  Bil 11:17  Bil 11:25-27. Karena Saul diangkat menjadi raja, maka Tuhan memberikan Roh Kudus supaya ia bisa melakukan tanggung jawabnya. Tetapi setelah Saul jatuh ke dalam dosa dan lalu ditolak oleh Tuhan sebagai raja, maka Roh Kudus itupun ditarik kembali. Hal seperti ini (penarikan Roh Kudus) tidak mungkin terjadi dalam jaman Perjanjian Baru, karena adanya janji Tuhan seperti dalam Yoh 14:16  Ibr 13:5.
Bahwa Saul bukanlah raja yang dikehendaki Tuhan, dan diberikan untuk menghajar Israel yang memaksa meminta raja, terlihat dari Hos 13:11 – “Aku memberikan engkau seorang raja dalam murkaKu dan mengambilnya dalam gemasKu”.
2)       Yudas Iskariot
Sama seperti Saul, Yudas juga banyak disangka orang sebagai orang pilihan (diselamatkan) dengan alasan ia adalah salah satu dari murid Yesus. Yang perlu diketahui ialah Alkitab secara eksplisit tidak pernah menyatakan bahwa Yudas pernah percaya kepada Tuhan Yesus, dan Tuhan Yesus memilih Yudas untuk diselamatkan.
Tetapi sebaliknya, Alkitab justru menggambarkan Yudas tidak percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya, dan bahwa Yudas dipilih sebagai salah satu murid adalah untuk menggenapi rencana Allah yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berikut adalah bukti-bukti dari pandangan di atas:
Yudas memanggil Yesus hanya dengan sebutan “Rabi”, dan tidak pernah memanggil dengan sebutan Tuhan Jadi Yudas hanya mengganggap Yesus sebagai guru dan pemimpin yang baik, bukan sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
Berikut adalah bukti bahwa Yudas dipilih bukan karena beriman tetapi semata-mata untuk menggenapi rencana Allah.
Yoh 6:64 – “Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.’ Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia”.
Yoh 6:70 – “Jawab Yesus kepada mereka: ‘Bukankah Aku sendiri yang memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis’”.
Yoh 13:10b-11 – “‘Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua’. Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: ‘Tidak semua kamu bersih’”.
Yoh 13:18 – “Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan rotiKu, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku”.
Yoh 12:6 yang menunjukkan bahwa pada waktu mengikut Yesus, Yudas adalah seorang pencuri yang sering mencuri uang kas yang ia pegang.
Orang yang bisa mengusir setan dan melakukan mujizat juga bukan jaminan bahwa dia adalah orang pilihan / kristen sejati. Bukankah Alkitab justru memperingatkan kita bahwa pada akhir zaman ini nabi-nabi palsu akan banyak melakukan mijizat yang dahsyat dan mengusir setan? Apakah dengan demikian nabi paslu itu adalah orang kristen? Tidak bukan?
Jadi, Saul dan Yudas adalah orang-orang bukan pilihan Allah yang “dipakai” Allah untuk menggenapi rencana-Nya.
3)       Ananias dan Safira
Informasi tentang Ananias dan Safira hanya dijumpai di Kis 5: 1 -11. Di bagian itupun Alkitab secara eksplisit tidak menyatakan apakah mereka orang pilihan atau bukan, dan apakah mereka murtad atau tidak, sehingga untuk menyimpulkan apakah mereka benar-benar orang pilihan atau apakah mereka benar-benar murtad perlu didukung oleh bagian Alkitab yang lainnya.
Menurut saya ada dua kemungkinan tentang Ananias dan Safira.
1) Mereka adalah orang Kristen KTP / Ilalang
Kesalahan banyak orang adalah ketika mereka mengganggap orang yang ke gereja atau menjadi anggota gereja atau berKTP Kristen PASTI orang Kristen sejati / kristen gandum / orang pilihan. Perbuatan Ananias menjual sebidang tanah bukan didasarkan karena ingin mempersembahkan kepada Tuhan, tetapi semata-mata karena ingin mendapat pujian dan penghargaan dari orang lain, dan juga ikut-ikutan “trend” pada saat itu. Ananias dan Safira setype dengan orang-orang yang bersorak “Hasana Anak Daud” ketika Yesus masuk ke Yerusalem dan akhirya juga ikut-ikutan orang banyak berteriak “Salibkan Dia”.
Mendustai Roh Kudus juga tidak bisa dijadikan indikasi bahwa mereka pernah kepenuhan Roh Kudus, karena “mendustai Roh Kudus” dimaksudkan bahwa mereka bisa saja menipu manusia, tetapi tidak mungkin dapat menipu Allah.
Nah, kalau mereka tidak pernah jadi orang pilihan Allah, maka mereka juga tidak bisa dikatakan murtad.
2). Mereka adalah orang pilihan
Mungkin saja, Ananias dan Safira adalah orang pilihan Allah / Kristen sejati, sekalipun mereka telah melakukan kesalahan dengan mencoba menipu para Rasul dan sekaligus menipu Allah ( saya tidak setuju kalau “mendustai Roh Kudus” disini disamakan dengan “menghujat Roh Kudus”, karena konteksnya jelas sangat jauh berbeda )
Alkitab tidak pernah menyatakan bahwa yang sudah jadi orang pilihan Allah / orang Kristen sejati pasti tidak pernah lagi berbuat kesalahan atau dosa, dan tidak murkai oleh Allah. Israel adalah bangsa pilihan Allah, tetapi sering memberontak dan dimurkai oleh Allah. Dihajar dan dimurkai Allah bukanlah tanda bahwa orang itu pasti  telah murtad
4)       Himeneus & Aleksander
Benarkah Himeneus dan Aleksander murtad?
Untuk menyelidikinya dibutuhkan konteks dan keterangan dari bagian lain dalam Alkitab.
Menurut konteksnya Himeneus dan Aleksander adalah contoh orang beriman yang melayani Tuhan bukan dengan hati nurani yang murni. Mungkin mereka melayani Allah dengan motivasi yang salah dan untuk kepentingan diri sendiri. Sebagai akibatnya iman mereka kandas. Kandas iman bukan jangan diartikan sebagai tidak beriman lagi. Itu kesimpulan yang terlalu dini.
Kata “kandas” berasal dari kata Yunani “nauageo” yang berarti “karam (untuk kapal)”. Kata ini hanya dipakai 2X dalam Alkitab yaitu di 1 Tim 1: 29 ini dan di  2 Kor 11: 25. Kapal karam berarti kapal itu tidak lagi bisa berlayar sebagaimana mestinya. Kapal itu masih ada, tidak musnah.  Demikian juga dengan Himeneus dan Aleksander, mereka masih beriman tetapi imannya tidak bertumbuh lagi. Dan lagi, kata kerja yang digunakan oleh Paulus adalah kata kerja kala Aorist yang menunjukkan bahwa perbuatan itu tidak dilakukan terus menerus, jadi masih ada kemungkinan untuk berubah.
Nah, orang-orang seperti mereka perlu didisiplinkan, dan Paulus mendisiplinkan mereka dengan menyerahkan kepada Iblis. Tujuan menyerahkan kepada Iblis adalah agar roh mereka diselamatkan walaupun tubuh mereka akan menderita bahkan binasa  (bandingkan dengan 1 Kor 5 : 5)
Jadi, walaupun Himeneus dan Aleksander adalah contoh yang tidak baik bagi orang beriman, mereka tetap diselamatkan.
6)       Orang-orang yang diumpamakan sebagai tanah yang berbatu-batu (Matius 14:14-17 dan yang paralel).
Kata “murtad” dalam bagian ini diambil dari kata Yunani “skandalizo”. Dalam Alkitab terdapat 30 X, dan hanya 3 X diterjemahkan dengan “murtad”, yang lainnya diterjemahkan dengan “menjadi kecewa dan menolak”, “tergoncang”, dan sebagainya. Dilihat dari konteksnya, maka dalam bagian ini saya lebih cenderung diterjemahkan sebagai “menjadi kecewa dan menolak”.
Dengan demikian orang-orang yang diumpakan sebagai tanah yang berbatu-batu adalah orang yang pada mulanya senang menerima firman Tuhan ( mungkin karena ada janji kalau sakit pasti sembuh, miskin jadi kaya, ada banyak mujizat dan sebagainya), tetapi karena dalam kehidupan sehari-hari tidak demikian (ada penderitaan, dianiaya, dsb) membuat mereka kecewa dan akhirnya menolak firman Tuhan tersebut. Mereka hanya sekedar tertarik  firman Tuhan dan belum mempercayainya dalam hati ( digambarkan sebagai tidak berakar).
Jadi, bagaimana mereka dapat dikatakan murtad (tidak beriman lagi) kalau mereka sesungguhnya belum pernah beriman?
Ingat dalam Yehezkel 36: 26, orang beriman digambarkan sebagai orang yang menghasilkan buah, dan dalam perumpamaan ini digambarkan sebagai “tanah yang baik”.
7)    I Tim 4: 1,2
Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan   oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
Ada beberapa kata di dalam bahasa Yunani yang diterjemahkan sebagai murtad di dalam Alkitab Bahasa Indonesia, diantaranya:
Scandalize ( Mat 13: 21), Apostasia ( 2 Tes 2: 3 ), Arneomai ( I Tim 5:8), danAphistemi ( I Tim 4: 1). Nah, aphistemi ini oleh LAI juga diterjemahkan sebagai mundur seperti di:
Lukas 4:13  Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.
Kisah 22:29  Maka mereka yang harus menyesah dia, segera mundur; dan kepala pasukan itu juga takut, setelah ia tahu, bahwa Paulus, yang ia suruh ikat itu, adalah orang Rum.
2 Korintus 12:8  Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.
Kata-kata mundur pada ketiga ayat di atas berasal dari kata yang sama dengan di I Tim 4: 1  yaitu aphistemi. Jelaslah berdasar ketiga ayat di atas, kata mundur tidak dapat dikatakan sebagai meninggalkan selamanya. Kata mundur di atas berarti meninggalkan sementara, dan akan kembali lagi.
Dengan demikian kata “murtad” di I Tim 4: 1 juga harus diartikan bahwa pada akhir zaman ini ada orang Kristen sejati akan “mundur” dari imannya kepada Kristus, bahkan mungkin bisa ragu-ragu akan keselamatannya. Tetapi semuanya itu hanya sementara. Mereka pasti akan kembali ke imannya karena Tuhan tidak membiarkan orang benar jatuh dan tergeletak:
Mazmur 37:24  apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.
Dan lagi, bukankah Tuhan Yesus sudah membatasi upaya Iblis untuk menyesatkan orang pilihan-Nya sedemikian rupa sehingga orang pilihan tidak akan tersesat?
Matius 24:24  Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Jelaslah  bahwa pengajar-pengajar sesat tidak mungkin menyesatkan orang pilihannya. Kalau toh nampaknya ada orang Kristen sejati mengikuti ajaran sesat, ia PASTI kembali ke ajaran yang sehat. Tuhan sudah menjaminnya.
Oleh karena itulah, Timotius (dan kita) diberi tugas untuk menentang ajaran-ajaran sesat dan mengingatkan orang Kristen sejati akan adanya banyak ajaran-ajaran sesat yang membahayakan iman Kristen. Saya sendiri sudah 20 tahun jadi orang Kristen, tetapi baru akhir-akhir ini menemukan ajaran yang sehat!.
Jadi, adanya kata murtad pada I Tim 4: 1 tidak menunjukkan adanya orang percaya yang dapat kehilangan keselamatan. Ayat itu hanya  menunjukkan bahwa orang percayapun masih bisa mundur dan mengikuti ajaran sesat, tetapi  hanya untuk sementara dan mereka pasti kembali ke Tuhan dengan cara dan kuasa Tuhan. (contoh  Petrus).
Adanya Peringatan Jangan Murtad
Memberi peringatan kepada seseorang belum tentu karena orang itu punya potensi untuk melakukan pelanggaran seperti yang diperingatkan, tergantung keadaan orang yang diberi peringatan dan tujuan dari peringatan tersebut.
Contoh nyata sebagai ilustrasi.
Saya punya siswa sebanyak tiga kelas. Kelas A adalah kelas unggulan bersisi siswa-siswa yang rajin belajar sehingga nilai mereka baik-baik, kelas B adalah kelas dengan siswa-siswa yang agak rajin belajar, dan kelas C adalah kelas yang siswa-siswanya malas belajar. Begitu mereka menginjak di kelas 3, saya dan teman-teman guru tidak henti-hentinya memperingatkan mereka supaya tidak malas belajar karena  ujian yang akan mereka hadapi lebih berat dari sebelumnya. Apa yang terjadi? Siswa-siswa di kelas C, tetap saja malas belajar, ya ada satu dua yang “bertobat” dan mau belajar. Tetapi di kelas A, adanya peringatan tersebut justru membuat mereka semakin giat belajar karena mereka tahu dan sadar kalau mereka tidak tambah giat belajar mereka bisa tidak lulus.
Amsal 9:9  berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah.
Amsal 17:10  Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.
Jadi, adanya peringatan jangan murtad kepada orang benar / beriman, bukan karena orang beriman itu bisa murtad, tetapi justru agar orang beriman tersebut semakin setia dan bertanggung jawab. Karena dengan adanya peringatan tersebut mereka semakin diteguhkan imannya bahwa jalan yang ditempuh selama ini adalah benar dan tentu saja mereka juga rindu agar orang lain juga  mengikuti jalan yang ditempuhnya. INI BUKAN HAL YANG LUCU, tetapi nyata dan ALKITABIAH.
Saya akan menunjukkan bahwa sekalipun Allah memperingatkan umatnya untuk tidak tersesat dan tidak murtad, Allah selalu mengkofirmasikan bahwa umatnya tersebut tidak akan tersesat dan murtad!
a)     Dalam 2 Tes 2: 3 Rasul Paulus memperingatkan kepada jemaat di Tesalonika supaya jangan disesatkan, karena akan banyak pemurtadan (penolakan terhadap agama) ..
Tetapi, dalam ayat 13,14  Rasul   Paulus mengucap syukur kepada Allah karena sebagai umat pilihan Allah mereka akan tetap selamat dan memperoleh kemuliaan Kristus,  sehingga pada ayat 15, Rasul Paulus meminta mereka untuk tetap berdiri teguh dan berpegang pada ajaran yang benar.
Jadi, jelas bahwa adanya peringatan “jangan disesatkan” dan “banyak pemurtadan” tidak menunjukkan adanya indikasi bahwa jemaat di Tesalonika akan dapat tersesat dan murtad, tetapi sebaliknya mereka tetap aman dalam proses keselamatannya.
b)    Dalam Ibrani 3:12  Penulis kitab ini memperingatkan supaya orang Ibrani jangan ada yang murtad. Pada ayat-ayat berikutnya dinyatakan bahaya-bahaya dari murtad yang sampai puncaknya pada Ibrani 6: 4-7.
Penulis kitab Ibrani memperingatkan “jangan murtad” kepada orang Ibrani bukan karena mereka bisa murtad, tetapi UNTUK MENEGUHKAN PENGHARAPAN MEREKA AKAN KESELAMATAN  YANG SUDAH  PASTI, DAN SUPAYA IMAN MEREKA TERUS BERTUMBUH.
Ibrani 4: 9-12
Tetapi, hai saudara-saudaraku yang kekasih, sekalipun kami berkata demikian tentang kamu, kami yakin, bahwa kamu memiliki sesuatu yang lebih baik, yang mengandung keselamatan. Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya, agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.
c)     Ibrani 10: 26,35,38
Banyak orang begitu yakin dengan adanya ayat-ayat di atas, orang Kristen benar-benar dapat murtad, melepaskan kepercayaanya.
Benarkah demikian?
Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup. (Ibrani 10: 39)
Lihat baik-baik ayat yang saya tebalkan dan besarkan di atas! Firman Tuhan ini menegaskan bahwa adanya peringatan jangan murtad, mengundurkan diri, tidak percaya dan sebagainya, bukan dimaksudkan  karena  kita ada potensi melakukan seperti itu, tetapi untuk meneguhkan kita bahwa kita sudah ada pada posisi yang benar. Dengan mengingatkan bahwa orang-orang yang  tidak berada pada posisi seperti kita  akan binasa, maka penulis Ibrani bermaksud supaya kita lebih banyak mengucapsyukur pada Tuhan,  semakin mengasihi Tuhan, dan semakin memperkuat iman kita.
Alasan lainnya:
Pada suatu sidang peremtoir (ujian calon pendeta) ada seorang peserta bertanya kepada calon pendeta apakah keselamatan yang diterima oleh orang percaya adalah keselamatan yang sudah pasti dan sempurna. Si calon pendeta tersebut menjawab bahwa keselamatan itu belum pasti dan sempurna karena kalau sudah pasti dan sempurna maka orang Kristen bisa hidup seenaknya. Jawaban si calon pendeta ini dibenarkan oleh tim penguji maupun semua yang hadir dalam sidang klasis tersebut!
Benarkah jawaban dari si calon pendeta tadi?
Sama seperti si calon pendeta, banyak orang Kristen juga mempercayai bahwa natur orang yang sudah jadi Kristen (yang sudah dilahirkan kembali) masih sama dengan natur orang yang belum Kristen (belum lahir baru) yang hatinya masih dikuasi / diperbudak oleh dosa. Pendapat ini jelas tidak Alkitabiah!!
Orang yang sudah jadi Kristen sejati ia pasti sudah dilahirkan kembali, sudah diciptakan baru. Allah sudah mengganti hati yang keras menjadi hati yang taat (Yeh 11: 19,20). Sekarang ia mempunyai kesukaan yang baru yaitu merenungkan firman Tuhan dan menaatinya. Kecenderungannya berubah 1800 dengan sebelum ia lahir baru. Kalau dia hidup dengan semau gue maka Allah PASTI akan menegor dan menghajarnya sedemikian rupa sehingg ia dapat taat kepada Tuhan (Ibrani 12: 6, Wahyu 3: 19)
Mendengar jawaban dari si calon pendeta tadi dan juga yang dibenarkan oleh para pendeta dan jemaat yang hadir pada saat itu, timbul pertanyaan di hati saya, apakah mereka sudah dilahirkan kembali atau belum? Sebab kalau mereka sudah dilahirkan kembali pasti akan merasakan perubahan hidup, dan tahu bahwa orang yang sudah lahir baru pasti tidak punya keinginan untuk hidup seenaknya dan hidup menurut kehendaknya sendiri. Ia pasti rindu untuk menyenangkan hati Tuhan dengan menaati-Nya.
Satu hal lagi, Augustinus, John Calvin, Spurgeon, R.A Torrey dan tokoh-tokoh Kristen besar lainya adalah orang-orang mempercayai doktrin ini dan mengajarkannya. Apakah mereka hidup dengan seenaknya?
Kesimpulan:
Kalau kita percaya bahwa orang Kristen sejati bisa murtad atau kehilangan keselamatan atau tidak lagi mempunyai hidup kekal, maka kita telah membuat Tuhan Yesus sebagai pembohong besar dan janji-janji-Nya tidak bisa dipercaya. Ada banyak bagian Alkitab yang menjamin bahwa orang kristen sejati / orang pilihan Allah akan dijaga dan dipelihara sampai  selama-lamanya di dalam kasih Tuhan.
Kalau orang Kristen (sejati) bisa kehilangan kesalamatan maka kesalamatan / hidup kekal bukan lagi sebagai anugerah, tetapi sebagai usaha orang percaya yaitu usaha untuk hidup sedemikian rupa sampai mereka tidak murtad. INI bertentangan dengan Alkitab yang menyatakan bahwa hidup kekal dan keselamatan seseorang adalah semata-mata anugerah, tidak ada andil dari orang percaya sedikitpun. Kalau ada orang percaya bisa bertahan itu juga karena anugerah Allah.  Sekali lagi kalau bukan karena anugerah Allah, tidak ada seorangpun yang selamat, apalagi mempertahankan keselamatan tersebut.
Pelajarilah semua kata “murtad” dalam Alkitab dan lihat arti dari  bahasa aslinya dan pelajarilah konteks di mana kata itu berada, maka TIDAK ADA SATUPUN YANG MENGINDIKASIKAN BAHWA ORANG PILIHAN ALLAH BISA KEHILANGAN KESELAMATANNYA.
Sekali selamat tetap selamat? Yes!


Recent Posts

Menu

Download

BTricks

BThemes

Search This Blog