Kamis, 01 Desember 2011

Bencana Alam (musibah): CAWAN MURKA ALLAH YANG TERTUMPAH???

Ketika terjadi bencana tsunami di Jepang kemarin, tiba-tiba ada banyak tulisan di blog, situs ataupun status di Facebook dan Twitter yang berkata bahwa semua ini sudah dinubuatkan. Ada juga yang berkata bahwa ini adalah hukuman Tuhan kepada bumi dan penduduknya yang semakin jahat. Menurut id.yahoo.com:


Korban tewas akibat gempa dan tsunami mematikan di Jepang diprediksi mencapai 10.000 orang di prefektur Miyagi sendiri. Demikian dikatakan kepala kepolisian setempat kepada wartawan Ahad (13/3). 

Naoto Takeuchi, yang dikutip penyiar televisi pemerintah NHX, mengaku, tak ragu tentang jumlah korban meninggal di prefekturnya -- wilayah yang terkena bencana alam pada Jumat dengan skala terparah.

Perhitungan resmi Kepolisian Nasional pada Ahad dini hari mencatat 688 orang meninggal, 642 orang hilang dan 1.570 orang lainnya terluka.

Namun angka perhitungan itu tidak mencakup 400-500 jenazah yang ditemukan di dua lokasi di timur laut Jepang, tempat dinding air menyapu pantai. Terdapat juga ribuan orang yang tidak terhitung.

NHK melaporkan, di sebuah kota pelabuhan kota kecil, Minamisanriku, yang tersapu habis oleh gelombang tsunami, sekitar 10.000 orang dilaporkan hilang.


Benarkah semua ini terjadi karena Tuhan marah dan sudah tidak tahan melihat dosa manusia yang tidak kunjung bertobat?

TUHAN TIDAK MARAH LAGI
Saya ingin anda memperhatikan teks Yesaya 54:9-10 "Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi.Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau."


Ayat diatas merupakan nubuatan yang disampaikan oleh Tuhan akan masa depan yaitu ketika Yesus digantung diatas kayu salib (anda bisa baca di ayat sebelumnya). Ketika Yesus mati diatas kayu salib maka MURKA BAPA SUDAH DIPUASKAN.

Mengapa murka Bapa sudah dipuaskan? Ingat, satu hal yang Bapa marah dari manusia adalah dosa. Dan dosa itu seudah ditanggung oleh Yesus diatas kayu salib dan saat itu Bapa menumpahkan amarah dan murkaNya ketika Yesus berada diatas kayu salib; itulah sebabnya Bapa sampai memalingkan wajahNya dari Yesus. Dan ketika Yesus berkata "Sudah Selesai" itu berarti semua harga dosa sudah dibayar dan AMARAH TUHAN SUDAH TERPUASKAN ketika dia melihat AnakNya sendiri diremukkan karena dosa.

Seandainya saja saat ini Tuhan masih menghukum manusia dan masih marah dengan cara menuangkan bencana, maka pengorbanan Yesus diatas kayu salib sama sekali tidak berarti. Mengapa? Karena tidak ada gunanya Yesus mati jika Allah masih menumpahkan amarahNya. Buat apa Yesus mati kalau saja Allah masih menghukum manusia dengan cara seperti itu.

TUHAN PERNAH MARAH?? YA, SEBELUM YESUS MATI DI KAYU SALIB
Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu. (Yesaya 54:7-8)


Ya, Tuhan memang pernah marah. Setelah Tuhan menumpahkan Air Bah memang Tuhan berjanji tidak akan menghukum bumi lagi, tapi apakah Tuhan masih penuh amarah kepada manusia setelah Air Bah? Sekali lagi jawabannya adalah ya. Mengapa? Karena setelah itu Tuhan memberikan TAURAT. "Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran." (Roma 4:15).Melalui Taurat, Tuhan memberikan batasan mengenai apa yang salah dan apa yang benar. Siapapun yang melanggar Taurat berarti melakukan dosa, dan Tuhan sangat benci terhadap dosa, itu sebabnya manusia harus mempersembahkan darah kurban untuk mendamaikan.

Ketika Taurat diberikan, tidak ada satu manusiapun yang dapat mentaatinya secara penuh. Artinya semua manusia jadi berdosa karena Taurat dan Tuhan benci terhadap hal itu dan sangat marah.

ALLAH SEBENARNYA TIDAK INGIN MARAH KARENA ITU BUKAN SIFATNYA
"Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu." (Yesaya 54:7-8)


Jadi walaupun Bapa marah, Dia juga ingin mencari cara agar Dia tidak lagi dapat menghukum manusia akibat apa yang manusia perbuat. Dia marah, namun hanya sesaat sampai ketika Yesus mati di atas kayu salib.

DAMAI SEJAHTERA
Ada satu pujian yang dinaikkan oleh para Malaikat Sorga ketika Yesus lahir, yaitu ""Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Lukas 2:14).

Malaikat bernyanyi seperti itu karena para Malaikat tahu bahwa Yesus yang lahit itu akan membawa damai dan menyelesaikan permusuhan antara Bapa dengan manusia yang berdosa. Bukan hanya itu, para malaikat juga tahu bahwa Yesus yang lahir itu akan membawa kedamaian antara pihak sorga dan bumi dan karena para malaikat juga tahu bahwa MURKA BAPA AKAN DIPUASKAN melalui YESUS.

PENUTUP
Dia bukanlah tipikal pribadi yang penuh dengan amarah. Seringkali kita bernyanyi dan berkata "YESUS ITU BAIK". Tapi sering banyak orang yang percaya bahwa "Yesus itu baik kalau kita menjaga hidup dari dosa". Kalau memang seperti itu, lalu apa bedanya Yesus dengan allah di agama lainnya, karena mereka juga percaya bahwa allah mereka baik selama mereka hidup suci.

Saya percaya Yesus itu baik sampai selama-lamanya bukan karena kita hidup benar melainkan karena dia datang untuk membawa damai. Jadi jangan punya pikiran lagi bahwa Bapa sedang marah kepadamu atau tangan Bapa sedang teracung kepada kita dan siap menumpahkan amarahNya. TIDAK. Anda tahu mengapa? Karena ketika Bapa melihat saya, maka Dia tidak melihat saya dengan segala kekurangan saya (karena saya tidak akan pernah cukup layak bagiNya) tetapi Dia melihat Yesus dan karyaNya dalam hidup saya.

Tersenyumlah, karena Bapa tidak marah lagi. Tersenyumlah karena bukan kita lagi yang hidup, tetapi Yesus yang hidup dalam kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Kamis, 01 Desember 2011

Bencana Alam (musibah): CAWAN MURKA ALLAH YANG TERTUMPAH???

Ketika terjadi bencana tsunami di Jepang kemarin, tiba-tiba ada banyak tulisan di blog, situs ataupun status di Facebook dan Twitter yang berkata bahwa semua ini sudah dinubuatkan. Ada juga yang berkata bahwa ini adalah hukuman Tuhan kepada bumi dan penduduknya yang semakin jahat. Menurut id.yahoo.com:


Korban tewas akibat gempa dan tsunami mematikan di Jepang diprediksi mencapai 10.000 orang di prefektur Miyagi sendiri. Demikian dikatakan kepala kepolisian setempat kepada wartawan Ahad (13/3). 

Naoto Takeuchi, yang dikutip penyiar televisi pemerintah NHX, mengaku, tak ragu tentang jumlah korban meninggal di prefekturnya -- wilayah yang terkena bencana alam pada Jumat dengan skala terparah.

Perhitungan resmi Kepolisian Nasional pada Ahad dini hari mencatat 688 orang meninggal, 642 orang hilang dan 1.570 orang lainnya terluka.

Namun angka perhitungan itu tidak mencakup 400-500 jenazah yang ditemukan di dua lokasi di timur laut Jepang, tempat dinding air menyapu pantai. Terdapat juga ribuan orang yang tidak terhitung.

NHK melaporkan, di sebuah kota pelabuhan kota kecil, Minamisanriku, yang tersapu habis oleh gelombang tsunami, sekitar 10.000 orang dilaporkan hilang.


Benarkah semua ini terjadi karena Tuhan marah dan sudah tidak tahan melihat dosa manusia yang tidak kunjung bertobat?

TUHAN TIDAK MARAH LAGI
Saya ingin anda memperhatikan teks Yesaya 54:9-10 "Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi.Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau."


Ayat diatas merupakan nubuatan yang disampaikan oleh Tuhan akan masa depan yaitu ketika Yesus digantung diatas kayu salib (anda bisa baca di ayat sebelumnya). Ketika Yesus mati diatas kayu salib maka MURKA BAPA SUDAH DIPUASKAN.

Mengapa murka Bapa sudah dipuaskan? Ingat, satu hal yang Bapa marah dari manusia adalah dosa. Dan dosa itu seudah ditanggung oleh Yesus diatas kayu salib dan saat itu Bapa menumpahkan amarah dan murkaNya ketika Yesus berada diatas kayu salib; itulah sebabnya Bapa sampai memalingkan wajahNya dari Yesus. Dan ketika Yesus berkata "Sudah Selesai" itu berarti semua harga dosa sudah dibayar dan AMARAH TUHAN SUDAH TERPUASKAN ketika dia melihat AnakNya sendiri diremukkan karena dosa.

Seandainya saja saat ini Tuhan masih menghukum manusia dan masih marah dengan cara menuangkan bencana, maka pengorbanan Yesus diatas kayu salib sama sekali tidak berarti. Mengapa? Karena tidak ada gunanya Yesus mati jika Allah masih menumpahkan amarahNya. Buat apa Yesus mati kalau saja Allah masih menghukum manusia dengan cara seperti itu.

TUHAN PERNAH MARAH?? YA, SEBELUM YESUS MATI DI KAYU SALIB
Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu. (Yesaya 54:7-8)


Ya, Tuhan memang pernah marah. Setelah Tuhan menumpahkan Air Bah memang Tuhan berjanji tidak akan menghukum bumi lagi, tapi apakah Tuhan masih penuh amarah kepada manusia setelah Air Bah? Sekali lagi jawabannya adalah ya. Mengapa? Karena setelah itu Tuhan memberikan TAURAT. "Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran." (Roma 4:15).Melalui Taurat, Tuhan memberikan batasan mengenai apa yang salah dan apa yang benar. Siapapun yang melanggar Taurat berarti melakukan dosa, dan Tuhan sangat benci terhadap dosa, itu sebabnya manusia harus mempersembahkan darah kurban untuk mendamaikan.

Ketika Taurat diberikan, tidak ada satu manusiapun yang dapat mentaatinya secara penuh. Artinya semua manusia jadi berdosa karena Taurat dan Tuhan benci terhadap hal itu dan sangat marah.

ALLAH SEBENARNYA TIDAK INGIN MARAH KARENA ITU BUKAN SIFATNYA
"Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu." (Yesaya 54:7-8)


Jadi walaupun Bapa marah, Dia juga ingin mencari cara agar Dia tidak lagi dapat menghukum manusia akibat apa yang manusia perbuat. Dia marah, namun hanya sesaat sampai ketika Yesus mati di atas kayu salib.

DAMAI SEJAHTERA
Ada satu pujian yang dinaikkan oleh para Malaikat Sorga ketika Yesus lahir, yaitu ""Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Lukas 2:14).

Malaikat bernyanyi seperti itu karena para Malaikat tahu bahwa Yesus yang lahit itu akan membawa damai dan menyelesaikan permusuhan antara Bapa dengan manusia yang berdosa. Bukan hanya itu, para malaikat juga tahu bahwa Yesus yang lahir itu akan membawa kedamaian antara pihak sorga dan bumi dan karena para malaikat juga tahu bahwa MURKA BAPA AKAN DIPUASKAN melalui YESUS.

PENUTUP
Dia bukanlah tipikal pribadi yang penuh dengan amarah. Seringkali kita bernyanyi dan berkata "YESUS ITU BAIK". Tapi sering banyak orang yang percaya bahwa "Yesus itu baik kalau kita menjaga hidup dari dosa". Kalau memang seperti itu, lalu apa bedanya Yesus dengan allah di agama lainnya, karena mereka juga percaya bahwa allah mereka baik selama mereka hidup suci.

Saya percaya Yesus itu baik sampai selama-lamanya bukan karena kita hidup benar melainkan karena dia datang untuk membawa damai. Jadi jangan punya pikiran lagi bahwa Bapa sedang marah kepadamu atau tangan Bapa sedang teracung kepada kita dan siap menumpahkan amarahNya. TIDAK. Anda tahu mengapa? Karena ketika Bapa melihat saya, maka Dia tidak melihat saya dengan segala kekurangan saya (karena saya tidak akan pernah cukup layak bagiNya) tetapi Dia melihat Yesus dan karyaNya dalam hidup saya.

Tersenyumlah, karena Bapa tidak marah lagi. Tersenyumlah karena bukan kita lagi yang hidup, tetapi Yesus yang hidup dalam kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts

Menu

Download

BTricks

BThemes

Search This Blog